-->

Akhirnya Yeni Berlebaran di Rumah Baru

Baca Juga


MPA, (Padang) - Yeni masih terisak. Ibu lima anak ini tak henti-henti menyeka air matanya. Kepalanya terus menunduk.

Rabu (21/6) sore itu merupakan hari bahagia bagi Yeni dan kelima anaknya. Di depannya berdiri rumah 'rancak' pemberian Walikota Padang. Di situlah nanti Yeni dan anak-anaknya berlebaran. Di rumah baru dan lingkungan baru.

Yeni adalah janda almarhum Koptu Irman Buyung yang gugur dalam tugas di Aceh pada 2005 silam. Almarhum Koptu Irman Buyung merupakan personil di Yonif 133/Yudha Sakti. Sejak suaminya berpulang, Yeni tak lagi menempati rumah dinas. Aturan kedinasan yang mengharuskan Yeni dan anaknya meninggalkan rumah dinas.

Praktis setelah suaminya meninggal, Yeni dan kelima anaknya ditampung di rumah dinas Kodim. Setelah dikunjungi Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo pada program 'Singgah Sahur' tempo hari lalu, akhirnya Yenni mendapat rumah baru di belakang Stasiun TVRI Sumbar di Air Pacah.

Saat peresmian bedah rumah singgah sahur, Rabu itu, Yenni memang tak kuasa menahan tangisnya. Ketika didapuk memberi sepatah dua patah kata, mulut Yeni serasa tercekat. Ia tak mampu mengeluarkan sepatah katapun. Semua karena rasa haru mendalam di dirinya.

Tak lama, kakak dari almarhum Koptu Irman Buyung membantu. Gagang michropone diambilnya.

"Allah telah memberi rahmat dan nikmat kepada kami sekeluarga," ucapnya.

"Atas nama keluarga besar Koptu Irman Buyung, rumah ini sangat bermanfaat bagi kami, semoga Allah membalasnya dengan pahala berlimpah," tambahnya.

Rumah baru milik Yeni berkelir hijau kombinasi putih. Atapnya dari seng. Rumah cukup besar itu memiliki dua kamar tidur. Tanahnya pun terbilang luas.
Rumah tersebut memang terbilang spesial. Untuk membangun rumah tersebut, puluhan prajurit dari Yonif 133/Yudha Sakti turun membantu, saling bahu membahu. Tak sampai tiga minggu, rumah itu pun rampung dan bisa ditempati.

"Mudah-mudahan rumah ini menjadi tempat yang menyenangkan bagi Yeni dan anak-anak. Sekaligus menjadi tempat untuk mendidik anak-anak agar tumbuh menjadi seperti almarhum ayahnya. Mudah-mudahan semangat ayahnya dilanjutkan oleh anak-anak," sebut Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo.

Mahyeldi berharap, rumah tersebut menjadi syurga bagi Yeni dan anak-anak. Walikota menekankan, untuk menjadikan rumah seperti syurga  harus dihiasi dengan ayat Alquran dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

"Sebagai bentuk rasa syukur itu, jagalah rumah ini sebaik-baiknya," tukas Mahyeldi.

Sementara, Danyon Infantri 133/Yudha Sakti Letkol Inf Dwi Putranto menyebut bahwa cukup banyak cerita indah yang terangkai saat membangun rumah tersebut. Salah satunya dalam mencari titik air bagi rumah itu.

"Berkat tekad kami, dalam satu malam kami menemukan titik air," sergahnya.

Letkol Inf Dwi Putranto berpesan kepada Yeni untuk menjadikan rumah  pemberian Walikota Padang dan tanah sisa yang ada agar bermanfaat. Sekaligus menjadi agen perubahan di sekitar tempat tinggal. Karena di sekeliling rumah Yeni tinggal, terdapat sejumlah keluarga yang kurang berada.

"Jadikan aura positif di sini," harapnya.

Wakil Ketua Baznas Kota Padang Nursalim menyebut bahwa rumah milik Yeni harganya terbilang tinggi. Rumah itu dibangun dengan biaya Rp 45 juta. Sebab selain dibantu Baznas, pembangunan rumah tersebut juga dibantu oleh donatur.


Potong pita menjadi penanda diresmikannya bedah rumah program Singgah Sahur. Dalam peresmian itu nampak hadir diantaranya Kepala Dinas Sosial Amasrul, Kepala Dinas Kesehatan Feri Mulyani Hamid, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Zabendri, Camat Koto Tangah Syahrul, dan lainnya. Selain itu juga tampak puluhan personil Yonif 133/Yudha Sakti.(tf/ch)
[blogger]

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
F