-->

Langkah Demi Langkah,Episode 01

Baca Juga


Penulis By: Dasril, M.Pd
Kepala Bidang PTK Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh - Sumatra Barat.
Editor: Khanis Selasih & Syamdani

             "Bum...!" Sebuah durian matang jatuh di pokok batang durian. Serentak kami semua melompat dari pondok perapian tempat menunggu durian jatuh.
            "Ini saya dapat...!" teriak Sican dari arah semak-semak di bawah pohon durian yang tumbuh di lereng kebun arah ke bandar air sawah. Bergegas kami kembali ke pondok setelah durian didapat.
         
              Aku, Kidir, Sican, dan Jaluk malam itu sengaja menunggu durian jatuh di kebun durian Pak Syawal, ayahnya Kidir. Malam itu adalah malam Sabtu dan esoknya kami akan membawa durian itu untuk dimakan bersama anggota dalam rapat karang taruna. Kami sudah minta pada Pak Syawal yang dikenal dermawan, dan buah durian yang kami tunggui jatuh malam ini untuk menu rapat karang taruna di desa kami. Kami akan memakan bersama durian itu dicampur lemang ketan buatan Mak Lepoh yang terkenal di Desa Tanjung Situjuah Gadang.
           Untuk mengusir dinginnya malam, kami sengaja membuat api unggun. Beberapa rumpun ubi kayu sudah kami bongkar sore itu untuk dibakar  sambil menyalakan api penghangat dinginnya malam. Kidir begitu rajin membolak-balik bakaran ubi kayu dari bara api yang memerah. Sican begitu asyik chatting di handphone kesayangannya. Sambil senyum-senyum sendiri, Sican sibuk menyentuh layar gadget-nya. Entah apa yang membuatnya senyum-senyum sendiri sambil sesekali menggaruk  kakinya yang digigit nyamuk. Jaluk lagi memanaskan air di periuk untuk menyeduh kopi yang sudah dibeli di warung Mak  Lepoh sore tadi.
            Tiba-tiba ... "buum...!" suara durian jatuh mengejutkan kami semua dari keasyikan masing-masing. Bergegas aku berlari ke arah sumber suara sambil menyalakan lampu senter  di genggaman tangan. Mataku menatap liar sekeliling semak-semak kecil di sekitar pokok batang durian yang baru jatuh. Jaluk tak mau ketinggalan dia juga bergegas lari ke arah suara durian yang jatuh dari pohonnya.
              "Nah ini dia...!" seru Jaluk sambil mengangkat sebuah durian yang berukuran sedang dibalut daun-daun kering yang menempel di tajamnya duri durian tersebut. Malam itu sampai pukul satu malam, kami sudah berhasil mengumpulkan sebanyak 47 buah durian yang matang jatuh dari pohonnya. Bersambung......

[blogger]

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
F