Baca Juga
Oleh: Ani Ghaziyah
(Jurnalis, Pemerhati Generasi)
Masalah adalah suatu keadaan yang tidak sesuai dengan harapan, jalan hidup selalu diwarnai dengan masalah,
mulai dari masalah kecil, menengah, dan
besar. Setiap orang yang hidup tidak bisa lari dari masalah, setiap jam, hari,
minggu, bulan, tahun bahkan sepanjang hidup,
masalah tidak pernah bosan menjumpai kita, setiap masalah yang datang banyak memberikan pelajaran dan pengalaman
berharga, karna masalah ibarat teka teki
yang sulit untuk ditebak dan dipecahkan,
terkadang hadirnya masalah dapat berpengaruh pada tekanan mental.
Hingga saat ini banyak orang tidak bisa menyelesaikan masalah-masalah
hidup, seperti permasalah ekonomi, pendidikan, sosial, politik, dll. sebagian ada yang mencari jalan
pintas, dan ada yang tenang dalam
menyikapi masalah tersebut, bahkan ada pula yang santai seolah-olah hidup ini
tidak ada masalah, semua tergantung bagaimana cara kita menanggapinya.
Masalah ekonomi adalah permasalah utama semua orang, ekonomi adalah
pondasi yang harus kokoh jadi tempat berpijak, jika ekonomi lemah maka akan
berdampak pada semua lini kehidupan, semua orang butuh pangan, sandang, dan papan, apalagi hidup di era
digital saat ini, kebutuhan hidup terus
meningkat, semakin hari biaya hidup semakin mahal, tidak sedikit orang yang mempertaruhkan
segalanya hanya demi memenuhi kebutuhan perutnya. Ibarat pepatah minang " Bialah
bacakak jo urang dari pado bacakak jo galang-galang"
Adapun pendidikan adalah hal penting yang harus di cicipi oleh semua
kalangan, dalam menyusuri peta kehidupan kita tidak bisa lari dari ilmu,
apapun yang akan kita lakukan haruslah mempunyai landasan, jika bertindak tanpa
dasar itu adalah sebuah kebodohan yang akan menghantarkan kita pada jurang kesengsaraan.
Jika ingin meraih dunia butuh ilmu, dan
jika ingin meraih akhirat juga butuh ilmu,
seperti pepatah Arab" Tuntutlah ilmu dari ayunan hingga Liang
lahat".
Begitupun dengan permasalah politik, dimana kebanyakan orang akan
menghalalkan segala cara hanya untuk bisa menempati kursi kekuasaan. Tidak
cukup itu, berbagai aturan pun akan
dibuat demi melancarkan misinya, bahkan tidak sedikit rakyat yang menjadi korban, alih-alih untuk mensejahterakan rakyat, bahkan yang terjadi adalah pemalakkan.
Akibat dari itu berpengaruh pada kesehatan mental dan sosial masyarakat,
masyarakat kehilangan identitas, moral pun tak lagi dijunjung tinggi, semua
aspek kehidupan tidak lagi berjalan dengan semestinya, tidak ada lagi arahan
dan control, semua beterbangan bebas diangkasa,
akal sehat tidak lagi menjadi standart untuk berfikir jernih, semua menjadi kacau dan tidak beraturan, masalah demi masalah terus bertambah dan
menumpuk tanpa ada solusi dan penyelesaian. Semua masalah terus menekan, menghantam,
bahkan tidak tertampung lagi oleh otak manusia, sehingga menjadi pecah
berderai, banyak yang prustasi, depresi,
galau, putus asa, dan bahkan ingin mengakhiri hidupnya, karna akibat volume terlalu
penuh dan tidak ada alat yang dapat mengukurnya, semua tekanan itu menjadi beban mental, sampai detik ini pun belum ada orang yang
menemukan alat pengukur tekanan mental.