-->

Articles by "Pertanian"

Showing posts with label Pertanian. Show all posts

SUMBAR - 16 OKTOBER 2923 - Kegiatan penataan prasarana pertanian. Pekerjaan jut lokasi 267 Kabupaten Pesisir Selatan Kelompok Tani Bukit Long KP, Lubuak Sariak Nagari Kambang Utara. Lokasi Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan (pessel), bernilai kontrak: 178.130.400,- keberadaannya telah sangat dirasakan warga setempat.


Sebab, pekerjaan sumber dana DPPA- SKPD TH. 2023, nomor SPK 903/6760/DPPA-SKPD/2023, dengan masa pelaksana Enam Puluh Hari Kalender ini, selain memudahkan petani membawa hasil panen, juga sangat berdampak positif terhadap lajunya perekonomian para petani.


Kini, kegiatan yang dimulai tanggal 8 Agustus 2023, dan selesai tanggal 6 Oktober 2023 yang lalu mendapat apresiasi dari berbagai kalangan. Proyek milik Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Barat, yang dikerjakan oleh pelaksana CV. Jaya Confidence, sudah sepatutnya mendapat apresiasi, ujar pria berinisial Jumadil (48) salah seorang petani.


"Alhamdulillah, kami sangat bersyukur sekali dengan adanya proyek ini akses terbuka, sekarang kami tidak lagi repot membawa hasil panen. Bahkan, kebutuhan kebun dan sawah kami akan air mulai terpenuhi, untuk ini kami mengucapkan terimakasih kepada pihak rekanan yang telah bekerja profesional dibawah pengawasan pihak Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumbar," ujarnya. An

BUKITTINGGI - MEDIAPORTALANDA - Sebanyak 25 orang Mantri BRI (Bank Rakyat Indonesia) yang berasal dari Provinsi Sumatera Barat dan Jambi telah mengikuti Pendidikan Profil Bisnis Briliant Specialist Development Program (BSDP) tahun 2022 di Hotel Grand Bunda Kota Bukittinggi, Sumatera Barat berlangsung dari tanggal 16 sampai 18 Maret 2022. Selain Mantri BRI, kegiatan ini juga diikuti oleh 5 orang penyuluh pertanian pendamping yang berasal dari Kota Bukittinggi.

Pada acara pembukaan, Zulfahmi (mewakili Pinwil BRI Provinsi Sumatera Barat) mengharapkan agar kegiatan pendidikan ini yang salah satu materinya adalah Pelatihan Budidaya dan Bisnis Cabai Merah ini, dapat meningkatkan pengetahuan peserta dalam mengenal teknologi budidaya dan aspek bisnis dari komoditas cabai merah yang bermanfaat dalam membantu pekerjaan sebagai Mantri BRI di lapangan. 

Acara pembukaan, selain dihadiri oleh Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Kota Bukittinggi (Abdul Hamid, S.Pi, M.Si), Pincab BRI Bukittinggi (Reza Cahya Dwi Putra), juga trainer dari BPTP Balitbangtan Sumatera Barat (Ir.Atman Roja, M.Kom) dan Tim Primakelola IPB (Lutpi Abdul Latip dan Isti Inganatus Shofia).


Menurut Tim Primakelola IPB, kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari bertujuan untuk: (1) memahami proses bisnis hulu sampai hilir, (2) memahami critical point dan mampu memitigasi resiko bisnis, (3) mampu mengakselerasi pertumbuhan bisnis nasabah dan bisnis kelompok nasabah, (4) memiliki interpreneurship knowledge sehingga mampu menjadi UMKM Advisor dalam rangka pendampingan UMKM naik kelas, dan (5) mampu membangun ekosistem bisnis komoditas cabai. 


Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari dalam bentuk teori dan praktek lapangan  (kunjungan dan wawancara ke kelompok tani dan kios tani). Hasil pelatihan dalam bentuk teori dan praktek selanjutnya dipresentasikan oleh kelompok peserta dan sekaligus dilakukan FGD (Focus Group Disscussion).


Materi yang disampaikan pada kegiatan ini adalah tentang inovasi teknologi budidaya cabai merah yang beberapa tahun belakangan dikembangkan oleh Balitbangtan (Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian) Kementan RI di seluruh Indonesia. Untuk Provinsi Sumatera Barat, dikembangkan melalui BPTP Balitbangtan Sumatera Barat. Inovasi teknologi budidaya tersebut dikenal dengan nama PROLIGA (PROduksi LIpat GAnda) Cabai Merah. Selain itu juga jelaskan tentang aspek bisnis komoditas cabai.


Menurut Atman Roja, produktivitas cabai merah Sumatera Barat  sudah lebih tinggi (mencapai 10,55 t/ha) dibanding produktivitas nasional yang hanya 8,74 t/ha. Produktivitas ini masih dapat ditingkatkan bila petani cabai merah mulai menerapkan teknologi PROLIGA Cabai Merah yang dapat meningkatkan produktivitas sampai lebih dari 20 t/ha. 


Untuk mencapai produktivitas >20 t/ha, ada beberapa komponen teknologi yang harus diterapkan, diantaranya: (1) menggunakan sistem persemaian sehat; (2) menggunakan varietas unggul yang adaptif; (3) meningkatkan populasi tanaman sampai 30.000 tanaman/ha; (4) melaksanakan pengelolaan hara, tanah, dan air; dan (5) pengendalian hama dan penyakit. Dari aspek bisnis, juga dijelaskan tentang permasalahan dan solusi terbaik dalam menjalankan usahatani cabai merah.


Kegiatan ini mendapat apresiasi yang sangat baik dari seluruh peserta,  terbukti dengan antusiasnya mereka dalam berdiskusi dan melaksanakan praktek. Selain itu, peserta juga dapat menyimpulkan RTL (Rencana Tindak Lanjut) dalam membangun dan mengembangkan ekosistem bisnis komoditas cabai merah. (ATR)

PADANG - MEDIAPORTALANDA -  DALAM periode lima tahun terakhir (2016-2020), luas panen bawang merah di Sumatera Barat meningkat mencapai 125%. Hal ini menyebabkan kebutuhan benih bermutu bawang merah asal umbi juga meningkat dan ketersediaan benih bermutu akan semakin sulit.

Alternatif penyediaan benih yang saat ini mulai dikembangkan adalah menggunakan benih asal biji (True Shallot Seed = TSS). Pemakaian benih bawang merah asal biji ini selain dapat menghemat biaya pembelian benih sampai 67%, juga mempunyai produktivitas yang tinggi dibanding memakai benih bawang merah asal umbi.

Hal ini disampaikan oleh Kepala UPTD Balai Pelatihan dan Penyuluhan Pertanian (Rezky Hidayat, SP, M.Si) di auditorium HW Hotel Kota Padang pada saat pembukaan Temu Teknologi Penyuluh Pertanian se Sumatera Barat (2 Desember 2021).

Selanjutnya, Rezky Hidayat mengharapkan agar para penyuluh dapat mensosialisasikan dan mendiseminasikan inovasi teknologi pertanian yang didapat pada Temu Teknologi ini di daerah masing-masing pada petani setempat sehingga produktivitas dan produksi serta kesejahteraan petani akan meningkat. 

Dihadapan sekitar 75 orang penyuluh pertanian yang berasal dari seluruh kabupaten/kota dan Provinsi Sumatera Barat, Ir.Atman Roja,M.Kom (peneliti BPTP Balitbangtan Sumatera Barat)    memperkenalkan inovasi teknologi bawang merah dan cabai merah yang beberapa tahun belakangan dikembangkan oleh Balitbangtan (Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian) Kementan RI di seluruh Indonesia. Untuk Provinsi Sumatera Barat, dikembangkan melalui BPTP Balitbangtan Sumatera Barat. Inovasi teknologi tersebut dikenal dengan nama PROLIGA (PROduksi Lipat Ganda) Bawang Merah dan PROLIGA Cabai Merah.


Menurut Ir.Atman Roja,M.Kom, produktivitas bawang merah di Sumatera Barat  sudah lebih tinggi (mencapai 10,95 t/ha) dibanding produktivitas tingkat nasional yang hanya 9,59 t/ha. Namun jauh lebih rendah dibandingkan produktivitas bawang merah dunia yang mencapai >60 t/ha. Produktivitas bawang merah di Indonesia masih dapat ditingkatkan bila petani bawang merah bersedia menerapkan teknologi PROLIGA Bawang Merah ini karena dari beberapa penelitian didapatkan peningkatan produktivitas mencapai 30 t/ha bahkan lebih. 


Sementara itu, produktivitas cabai merah Sumatera Barat  sudah lebih tinggi (mencapai 10,55 t/ha) dibanding produktivitas nasional yang hanya 8,74 t/ha. Produktivitas ini masih dapat ditingkatkan bila petani cabai merah mulai menerapkan teknologi PROLIGA Cabai Merah.  Teknologi PROLIGA Cabai Merah ini dapat meningkatkan produktivitas mencapai 20 t/ha bahkan lebih. Tentu saja, produktivitas tinggi ini dapat dicapai bila petani melaksanakan budidaya sesuai yang direkomendasikan. 


Selanjutnya disampaikan, untuk mencapai produktivitas bawang merah >30 t/ha, ada beberapa komponen teknologi yang harus diterapkan, diantaranya: (1) Penggunaan benih asal biji (True Shallot Seed =TSS); (2) Penambahan populasi tanaman dari 240.000 menjadi 500.000-800.000 rumpun tanaman per hektare; (3) Pengelolaan manajemen hara dan air; dan (4) Pengendalian hama/penyakit terpadu (PHT) dengan penekanan kehilangan hasil maksimal 10%. Sedangkan untuk mencapai produktivitas cabai merah >20 t/ha, ada beberapa komponen teknologi yang harus diterapkan, diantaranya: (1) menggunakan sistem persemaian sehat; (2) menggunakan varietas unggul yang adaptif; (3) meningkatkan populasi tanaman sampai 30.000 tanaman/ha; (4) melaksanakan pengelolaan hara, tanah, dan air; dan (5) pengendalian hama dan penyakit. Teknologi PROLIGA Cabai Merah ini difokuskan pada peningkatan produktivitas menjadi >20 t/ha, peningkatan efisiensi usahatani, dan mengurangi kerusakan/kehilangan hasil karena serangan hama dan penyakit sampai <10%.


Kegiatan Temu Teknologi ini mendapat perhatian yang serius dari seluruh peserta, terlihat dengan terjadinya diskusi yang “hangat” dengan banyaknya pertanyaan-pertanyaan dari peserta dari awal sampai akhir. (ATR)





SUMBAR - MEDIAPORTALANDA -  Sebanyak 30 orang petani bawang Kec. KPGD mengikuti pelatihan Teknologi pengolahan Bawang merah yang diadakan oleh BPTP Sumbar, Kamis (11/11). Pelatihan di hadiri oleh Kabid Hortikultura Dinas Pertanian Kab. Solok Selatan Yuhendri, SP beserta seluruh Penyuluh Kec. KPGD.


Yuhendri mengaku sangat mengapresiasi pelatihan yang diadakan oleh BPTP Sumbar hari ini, karena memang kecamatan KPGD ini merupakan sentra Bawang Merah Solok Selatan, ada lebih dari 100 Ha hamparan bawang merah tersebar disini, ujarnya. Ia berharap peserta mengikuti pelatihan ini dengan serius,karena dari sekitar 600 kelompoktani yang ada di Solok Selatan ini, belum semuanya beruntung mendapatkan pelatihan yang juga akan diadakan praktek langsung,jd tolong diikuti dengan serius, imbuhnya.


Dr. Dedi Azwardi koordinator pelaksana kegiatan mengatakan bahwa ini merupakan kegiatan pendampingan yang dilakukan oleh BPTP, karena kami melihat didaerah ini cukup luas hamparan bawang maka kami ingin petani juga dilatih dalam mengolah bawang ini menjadi produk olahan, sehingga nantinya akan dikelola dari budidaya hingga produk produk olahan seperti bawang merah, bawang pasta dan minyak bawang yang akan menjadi solusi ketika harga turun produksi melimpah, tentunya tujuan akhirnya adalah meningkat kan kesejahteraan petani.


Narasumber pada pelatihan ini adalah Sri Maryati, STP, M. Si salah seorang peneliti BPTP Sumbar di bidang Pasca Panen, ia menjelaskan mengenai keuntungan mengolah bawang merah menjadi beberapa produk dan langsung mempraktekkan cara membuat Bawang goreng premium, pasta bawang dan minyak bawang yang diikuti dengan antusias oleh petani.(WindaR)

SUMBAR - MEDIAPORTALANDA - Tahun 2021 ini Badan Litbang Pertanian telah melakukan Riset Pengembangan Inovatif Kolaboratif (RPIK) melalui Penelitian dan Pengembangan Pertanian Presisi untuk Bawang Merah yang berlokasi di Kabupaten Tanah Datar tepat nya di Pandaisikek Sumatera Barat. Daerah dataran tinggi ini diadakan Demfarm Teknologi Bawang Merah seluas 10 Ha oleh beberapa kelompok tani kooperator. RPIK dilaksanakan oleh 9 UPT dibawah badan Litbang Pertanian mendampingi setiap komponen teknologi dengan koordinator pelaksana Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian.


Setelah dilaksanakan panen perdana bersama Gubernur Sumatera Barat beberapa waktu yang lalu, pekan ini didapat hasil panen fantastis dari setiap varietas yang ditanam oleh petani kooperator diantara nya Guswardi Dt. Rangkayo Marajo. Varietas SS Sakato mendapatkan hasil panen 12.0 ton/ha, Tasril, varietas Batu Ijo 19.36 ton/ha, Arief varietas SS Sakato 18.96 ton/ha, Yunaldi, varietas Batu Ijo 20,5 t/ha dan Adri, varietas Batu Ijo 19,85 t/ha.


Dr. Husnain sebagai Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdayalahan menyatakan sangat bangga dengan pencapaian ini, ia berharap Petani terus mengembangkan dari 10 Ha  bertambah luas bahkan bisa membentuk kawasan bawang merah yang menerapkan teknologi Balitbangtan.


Menurut Ir. Ismon L, M.Si koordinator pelaksana di lapangan, hasil panen ini jauh di atas rata rata eksisting petani yang biasanya hanya mencapai 14 ton per hektar. Dikatakan Ismon, ini merupakan hasil yang luar biasa, mendekati 20 ton per hektar, petani tanah datar sangat senang dengan pencapaian hasil panennya, tentunya kita tidak puas hanya sampai disini, kita akan terus berupaya tak hanya pada segi produksi tapi juga sampai pemasaran dan produksi olahannya, untuk itu kita sudah beberapa kali melakukan bimbingan teknis di lokasi ini,tuturnya.


Dr. Husnain menegaskan bahwa Balitbangtan selalu menghadirkan inovasi teknologi untuk membangun Pertanian Indonesia yang maju, mandiri dan modern dan RPIK yang ada di Provinsi Sumatera Barat ini diharapkan menjadi kawasan bawang merah terpadu yang dikelola baik dari hulu hingga hilir tentunya dengan dukungan semua pihak terkait (WindaR)

Photo Istimewa

SUMBAR - MEDIAPORTALANDA -  Diawali Temu Teknis Kupas Tuntas teknologi bawang merah beberapa waktu lalu, BPTP Sumbar bekerjasama dengan Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP)  mengadakan Bimtek mengenai "Kiat Membangun Kelembagaan Pemasaran dan Pengolahan Bawang Merah" dengan demikian lengkap sudah paket  Teknologi Bawang Merah  dihantarkan kepada pengguna.


Menghadirkan Narasumber yang handal dan kompeten di bidangnya, Dr. Herry Bachrizal Tanjung, Ketua Prodi Pasca Sarjana Ilmu Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan (IPKP) Unand, Berlian Santosa, S.Pt ketua komite ekonomi kreatif provinsi Jambi yang memotivasi peserta online dan offline untuk membangun usaha besar produk bawang merah, serta generasi muda Peneliti  BPTP sumbar Srimaryati, STP, M.TP Sumbar yang memandu praktek pengolahan bawang merah menjadi bawang goreng premium, pasta bawang merah dan minyak bawang . Sabtu (6/11)


Bimtek dihadiri oleh Ir. Hendri Sosiawan, CESA koordinator Tim pelaksana Riset Pengembangan Inovatif Kolaboratif Balitbangtan Kementerian Pertanian, dan di buka secara resmi oleh Kepala BPTP Sumbar, Dr. Rustam, SP, M.Si, serta Tim RPIK Bawang Merah LKDT BPTP Sumbar yang di komandoi oleh Ir. Ismon L, M.Si


Dilaksanakan secara hybrid (Ofline dan On Line) peserta bimtek Offline ( hadir langsung) merupakan petani kooperator RPIK bawang merah LKDT Sumatera Barat. Sedangkan peserta online berasal dari berbagai kalangan seluruh Indonesia berlangsung sangat interaktif.


Semoga rangkaian kegiatan hilirisasi teknologi bawang merah ini bermanfaat dan memunculkan pengusaha pengusaha milenial yang mengembangkan bisnis bawang merah dari hulu hingga hilir. (WindaR)


PADANG - MEDIAPORTALANDA - Badan Litbang Pertanian telah menghasilkan banyak varietas unggul padi, beberapa diantaranya merupakan varietas tahan wereng coklat, untuk menjawab  permasalahan petani di lapangan.


Dengan motto  Inovasi  tiada henti  BPTP Sumbar  melaksanakan  Demfarm  varietas unggul padi  seluas 12 Ha dengan menerapkan teknologi Jajar Legowo 2:1.Dilaksanakan oleh kelompoktani  Bodi Sepakat Kota Padang bekerjasama dengan anggota komisi IV DPR RI. 


Acara tanam perdana yang  dihadiri oleh Dr. Hermanto, SE, MM anggota komisi IV DPR RI, Kepala BPTP Sumbar, Kepala Dinas pertanian Kota Padang, Petani Kooperator dari kota Padang, Sijunjung dan Dharmasraya serta PPL Kota Padang, dilaksanakan Jum'at (5/11)


“Diseminasi Teknologi benih unggul ini sangat perlu untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh petani kita" kata Dr. Hermanto saat memberi sambutan. Ia juga mengatakan bekerjasama dengan BPTP Sumbar merupakan hal yang tepat untuk mengenalkan  teknologi ini kepada petani  yang   dalam pelaksanaannya juga didampingi oleh dinas teknis.


Dr. Rustam, SP, M.Si  menyampaikan  terimakasih dan apresiasi kepada komisi IV DPR RI  yang sangat memperhatikan kemajuan pertanian, khususnya di Sumatera Barat  melalui  Dr. Hermanto. Untuk itu pada kesempatan ini diperkenalkan Varietas Unggul padi yang tahan wereng cokelat diantaranya Inpari Gemah dan Inpari Nutrizync, semoga dengan adanya Demfarm ini bisa lebih cepat  dikenal  oleh masyarakat.


Senada dengan itu, kepala dinas pertanian kota Padang  mengungkapkan teknologi yang diperkenalkan sangat bermanfaat bagi Petani,karena memang banyak permasalahan yang dihadapi petani selama ini, diantaranya serangan wereng coklat,kami akan kawal kegiatan Demfarm  ini  serta  mendiseminasikan nya kepada masyarakat di kota Padang, pungkasnya. (WindaR)

SUMBAR - MEDIAPORTALANDA - Mempercepat diseminasi dan hilirisasi teknologi pengolahan bawang merah, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Barat laksanakan Bimbingan Teknis. Mengusung tema "Ragam Produk Olahan Bawang Merah dan Kiat Menembus Pasar"  BIMTEK digelar secara offline dan online melalui zoom, di Aula Balai Benih Ikan (BBI) Padang Panjang, Rabu (3/11).


Peserta offline adalah petani, pelaku usaha dan penyuluh kota Padang Panjang, sedangkan peserta online berasal dari berbagai kalangan di seluruh Indonesia dengan jumlah peserta mencapai 365 orang yang bertahan dari pagi hingga sore. Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama BPTP Sumbar dengan Dr. Hermanto, anggota komisi IV DPR RI.

Kepala BPTP Sumbar, Dr. Rustam, SP, M.Si menyampaikan kegiatan ini bagian  program pemulihan ekonomi nasional, produk olahan bawang merah dan kiat menembus pasar sangat penting bagi masyarakat baik pelaku utama maupun pelaku usaha. Terlebih untuk komoditi bawang merah harganya sangat fluaktif."  Karena itu dirasakan perlu  mendiseminasikan  kepada  petani bawang merah agar nanti para petani dapat mengolah bawang merah menjadi berbagai produk  dan dapat menembus pasar yang lebih luas " tuturnya.


Sementara itu Tenaga Ahli Dr Hermanto,SE,MM  Komisi IV DPR RI Kota Padang Panjang  Abrar Katiak Batuah mengharapkan, kegiatan ini dapat meningkatkan daya saing sehingga bisa meningkatkan ekonomi. 


Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Padang Panjang, Ade Nafrita Anas, SP, MP menjelaskan bahwa ini peluang baik untuk masyarakat. Saat panen melimpah, bisa terselamatkan dengan diolah menjadi produk olahan yang bernilai ekonomi tinggi.


Selain teori dilalukan praktek langsung membuat bawang goreng dan pasta bawang dengan alat olah sederhana skala rumah tangga sehingga  mudah  diterapkan langsung oleh peserta yang dipandu oleh Ir. Kasma Iswari, M.Si dan Sri Maryati, STP, M.Si peneliti BPTP Sumbar.


Terkait dengan pasar BPTP Sumbar menghadirkan Ketua Komite Ekonomi Kreatif Provinsi Jambi, Berlian Santosa, S.Pt sebagai narasumber dan motivator bagi peserta bimtek baik yg hadir langsung maupun yang hadir online.


Respon peserta diluar dugaan sehingga bimbingan teknis yang berlangsung dari pagi hingga sore ini berjalan sangat interaktif, dimana   peserta baik ofline dan online diberi kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan narasumber (WindaR)

SUMBAR - MEDIAPORTALANDA - Dalam rangka hilirisasi inovasi teknologi Balitbangtan agar lebih cepat menjangkau pengguna, BPTP Sumbar kembali menghadirkan rangakaian Temu Teknis Peneliti-Penyuluh, kali ini dengan tema "Kupas Tuntas Teknologi Bawang Merah".Selasa 26 Oktober.


Tak hanya diikuti oleh 50 orang Penyuluh Swadaya yang hadir langsung, temu teknis ini juga dapat diikuti masyarakat umum  secara online melalui Zoom,  peserta online berasal dari hampir seluruh wilayah Indonesia, bahkan ada peserta yang berasal dari Malaysia 


Dr. Rustam, SP, M.Si, kepala BPTP Sumbar pada pembukaan menyampaikan kegiatan ini bertujuan untuk pemulihan ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi covid 19, melalui kegiatan temu teknis diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta tentang budidaya dan pengolahan bawang merah.


Temu teknis menghadirkan narasumber yang ahli di bidangnya yaitu Ir. Ismon L, M.Si peneliti madya BPTP Sumbar dan koordinator Riset Pengembangan Inovatif Kolaboratif Bawang Merah tentang teknologi budidaya bawang merah. Teknologi olahan dan pascapanen bawang merah dipaparkan oleh Srimaryati, STP, M.Si, selain itu juga dihadirkan Manager Sub Terminal Agribisnis (STA) Kobajaya Kota Payakumbuh yang berbagi pengalaman bagaimana membangun kelembagaan pemasaran dan sayuran hortikultura.


Peserta  juga diajak berkunjung langsung  ke lokasi display varietas bawang merah dan instore drying yang ada di lokasi RPIK termasuk peserta On line meski secara virtual

Ir. Rifda Roswita,M.Si kooordinator pelaksana temu teknis menyampaikan terimakasih atas antusias peserta baik yang hadir langsung maupun yang hadir secara online dengan jumlah yang fantastis mencapai 260 orang. Semoga Temu Teknis ini bermanfaat bagi peserta, dan apa yang didapatkan saat ini bisa di sampaikan ke petani yang lain, ujarnya menutup acara. (Raden)

Photo Istimewa


MPA,SUMBAR - Menyongsong awal tahun BPTP Sumbar menggelar seminar Proposal kegiatan TA 2021, kemudian di lanjutkan dengan Seminar Hasil TA 2020, acara yang bertempat di Auditorium BPTP Sumbar ini di buka langsung oleh Kepala BPTP Sumbar Dr. Wahyu Wibawa, MP dan dihadiri oleh seluruh peneliti serta penyuluh.


Dalam sambutannya, Kepala BPTP Sumbar menyatakan bahwa seminar proposal ini merupakan ajang ilmiah untuk membahas kegiatan yang akan dilakukan, sehingga akan muncul proposal yang berkualitas dan kegiatan kedepan dapat berjalan lebih baik.


Dikesempatan itu,Wahyu juga berpesan agar Tim yang sudah di bentuk hendaknya dapat bekerjasama dengan baik, saling mendukung dan saling melengkapi dengan demikian apa yang sudah di targetkan akan dapat dicapai, tak hanya itu pria yang akrab disapa Wahyu juga menyampaikan agar Indeks Kinerja Utama (IKU) Balai yang sudah di tetapkan untuk tahun 2021 bisa di capai lebih baik dan lebih berkualutas lagi.


Seminar proposal ini di komandoi oleh Tim Program dan Evaluasi BPTP Sumbar, dalam seminar ini juga di bentuk Tim Pembahas terdiri dari peneliti dan penyuluh Senior serta tim manajemen Balai, yang akan mengupas tuntas seluruh aspek yang disajikan oleh penanggung jawab kegiatan. (**)

Photo Istimewa


MPA, MENTAWAI - Kegiatan pendampingan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KOSTRATANI) Kabupaten Kepulauan Mentawai dilakukan Pusat Perlindungam Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP) bersama BPTP Sumatera Barat melakukan penggalian kekayaan hayati di Kepulauan Sipora,(20/11/2020).


Kegiatan ini berlangsung sejak 18-20 November 2020 di kepulauan Sipora kabupaten kepulauan Mentawai, Tim PPVTPP terdiri dari pemeriksa Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) Isma Naberisa Tarigan, SP,M.Si, Nani Suwarni,SP,M.Si, Elvadila Rahma,SP,MP, Very Andriani,SP,MP, Desigunawan,SP dan di dampingi oleh tim sekretariat Kostrawil BPTP Sumatera Barat Heru Rahmoyo Erlangga,S.TP dan anggota LO BPTP Sumatera Barat untuk Kab.Kep. Mentawai Fadli Hendrawan melakukan kegiatan identifikasi/karakterisasi varietas tanaman lokal. 



Tanaman yang diidentifikasi antara lain : Toktuk, Kinoso, Keladi 3 varietas dan Sagu. 

Karakterisasi dilakukan di Kecamatan Sipora Utara dan Kecamatan Sipora Selatan dan di dampingi oleh petugas Dinas Pangan serta Pertanian Kab. Kep. Mentawai Monica,SP dan Eko Priyono,S.ST. mengunjungi beberapa sentra tanaman yang akan dikarakterisasi seperti Desa Goiso'oinan Sipora Utara dan Desa Sioban Sipora Selatan.


Dalam koordinasi diakhir kegiatan, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kab. Kep. Mentawai Hatisamahura,SP,M.Si menyampaikan dukungan atas kegiatan ini dengan memberikan masukan agar pangan lokal bisa dibantu pengembangannya dan kualitas produk olahan pangan lokal terutama Sagu bisa ditingkatkan. 

Dalam kegiatan koordinasi Kostratani dengan Model BPP Kostratani Sipora Utara dilakukan monitoring tentang Pelaporan Kegiatan Utama Kementerian Pertanian dan kegiatan rutin BPP seperti training bulanan dan rencana kegiatan display varietas keladi dan padi sawah.(hre)

Photo Istimewa


MPA, PADANG PARIAMAN - Menteri Pertanian Syahril Yasin Limpo bertolak ke Sumatera Barat untuk melakukan panen raya padi di Nagari Sicincin Kec. 2x11 Enam Lingkung Kab. Padang Pariaman, Senin (27/10). Sebelum ke lokasi panen, Menteri Pertanian yang akrab di sapa SYL itu disambut di Bandara Internasional Minangkabau dan mencicipi Jeruk Gunung Omeh yang merupakan jeruk Siam produksi Sumatera Barat


Saat berada di lokasi panen padi, menteri mengatakan kunjungan nya ke Sumatera Barat dalam rangka mengevaluasi kesiapan daerah dalam mempersiapkan pangan bagi masyarakatnya dan sejauh mana kesiapan kita menyiapkan kebutuhan pangan rakyat di masa Pandemi ini. "Apa yang saya saksikan disini adalah nyata tidak hanya data, jadi saya berharap apa yang dilakukan oleh gubernur dan bupati bupati di Sumatera Barat dalam menyiapkan pangan di lumbung lumbung pangan yang ada bisa dilakukan juga oleh gubernur dan bupati bupati seluruh Indonesia, sehingga kita bisa menjamin ketersediaan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia,tidak hanya data tetap real di lapangan" ungkapnya.


"Saya mengucapkan terimakasih kepada pemerintah daerah Sumatera Barat serta semua pihak yang terlibat, jika hal seperti ini bisa kita jaga terus menerus, Inshaallah kita yakin bisa menyediakan pangan yang cukup untuk rakyat, meskipun kita sedang bersiap menghadapi La Nina dan berada dalam kondisi Pandemi". Menteri SYL juga mengatakan bahwa kementerian pertanian mempunyai Benih Padi Unggul seperti Inpari, Inpara dan Varietas Unggul lainnya yang bisa di manfaatkan oleh petani untuk terus menggenjot Produksi Padi.


Setelah melakukan Panen Raya menggunakan Combine Harvester, Menteri Pertanian menyerahkan bantuan Alsintan ke beberapa kelompoktani di Nagari Sicincin. Ia juga menyempatkan berinteraksi dengan para petani dan penyuluh serta masyarakat sekitar dan mencicipi "Karambia Mudo" yang disiapkan oleh panitia.


Sementara itu, Kepala Badan Litbang Pertanian Dr. Fadjry Djufry yang juga turut mendampingi menteri pertanian mengatakan kedatangan menteri pertanian ke Sumatera Barat saat ini untuk melihat kemajuan Pertanian dan penerapan Inovasi Teknologi Pertanian disini, dan kita harus terus mendampingi Inovasi Teknologi tersebut, pungkasnya. (Raden)


MPA, PADANG - Setelah Irwan Prayitno Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Walikota Padang Mahyeldi Ansarullah Juga mengapresiasi Karya Anak Bangsa, produk Eucalyptus. 

Hal tersebut tersirat saat Mahyeldi, SP walikota Padang menerima audensi dari Tim Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan)  yang terdiri dari BPTP Sumatera Barat dan Balitbu Tropika, di kediamannya pada Senin (13/7) 

Dr.Jekvy Hendra,m dan Dr. Elina Mansyah, MSi pada pertemuan tersebut menjelaskan tentang produk Eucalyptus yang viral   akhir-akhir ini. Diketahui Eucalyptus memiliki kandungan bahan aktif proses dan prinsip kerja melegakan pernafasan,akan tetapi ini bukan obat atau vaksin, sistem kerjanya meminimalisir duplikasi virus, sehingga dapat dikatakan sebagai anti virus. 

Selain menjelaskan tentang produk Eucalyptus  Kepala BPTP juga menyampaikan beberapa kegiatan Balitbangtan seperti  Kostratani, Petani Milenial dan beberapa produk lainnya seperti Ayam KUB , produk pengolahan cabe. 

Sementara Kepala Balitbu Tropika menyampaikan tentang keberlanjutan pengembangan tanaman Pisang yang sudah disepakati sebelumnya
Mahyeldi menyampaikan sangat mengapresiasi pertemuan  ini karena mendapatkan informasi dari sumbernya langsung, beliau juga mengatakan  bahwa pemerintahan Kota Padang dalam rencana pembangunannya mengembangkan konsep industri dengan tetap berbasis pertanian. Beberapa kerjasama telah dibangun dengan pihak luar untuk  merealisasikan.

Terkait dengan program Kementrian pertanian dan  pengembangan inovasi teknologi beliau sangat mendukung  dan diharapkan dapat yang disesuaikan sepesifik lokasi sehingga akan lebih berdayaguna. 

Pertemuan diakhiri dengan penyerahan produk Eucalyptus yang langsung  dicoba dan dipakai Pak Walikota Padang. (*/NN)

Photo Istimewa 

MPA, SUMBAR - Gubernur Sumbar mengapresiasi produk Eucalyptus yang di hasilkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Prof. Irwan Prayitno menyambut kedatangan Tim BPTP Sumbar dan Balitbu Tropika di ruang kerjanya, Rabu (8/7).

Balitbangtan memperkenalkan produk Eucalyptus yang berbentuk in healer, roll on, Balsem dan yang bisa di kalungkan di leher seperti Co Carde. Ini merupakan teknologi Nano yang menghasilkan Aroma Therapy. Eucalyptus ini mengandung bahan aktif yang mampu menekan perkembangan virus.

Gubernur yang biasa disapa IP itu mengapresiasi hasil riset yang telah dilakukan oleh Balitbangtan dengan memanfaatkan tanaman yang ada di Alam, ia mendukung pengembangan produk ini sehingga bermanfaat bagi masyarakat.

Selain eucalyptus, BPTP Sumbar juga memperkenalkan produk Hasil olahan Cabe berupa cabe blok dan Ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB).

Photo Istimewa

MPA, BATANG ANAI - Meskipun ajang Penas Tani tahun 2020 di Sumatera Barat di tunda namun Gelar Teknologi (GT) yang berlokasi di Kab. Padang Pariaman tetap berlanjut dilaksanakan oleh Balitbangtan melalui BPTP Sumbar dan Balitbu Tropika.

Panen Raya di lokasi gelar teknologi dihadiri oleh Asisten II Sekda Prov Sumbar Ir. Benni Warlis, MM, Kepala Dinas Tanaman Pangan,  Hortikultura dan Perkebunan Sumbar Ir. Safrizal dan Kepala Balitbu Tropika Dr. Ir. Elina Mansyah,MP di dampingi oleh Kepala BPTP Sumbar Dr. Jekvy Hendra, M.Si memanen berbagai jenis tanaman yang sudah di siapkan di lokasi gelar teknologi tersebut, Rabu (24/6).

Saat memanen Padi Gogo varietas Inpago 8, Ir. Benni Warlis mengatakan sangat suprise melihat tanaman padi gogo yang bisa di tanam seperti padi sawah, bahkan hasil nya pun hampir sama dengan padi sawah, ia berharap Dinas pertanian terus berkoordinasi dan berkolaborasi untuk mengembangkan varietas padi gogo ini di Sumatera Barat. Ia juga menyatakan Apresiasi terhadap semua pihak yang telah melaksanakan dan menyiapkan gelar teknologi dengan baik, Balitbangtan melalui BPTP Sumbar dan Balitbu, dukungan daerah dan semua pihak, sehingga gelar teknologi tetap dilaksanakan menampilkan teknologi Inovasi yang sangat baik, meskipun hari H nya tidak bisa dihadiri oleh peserta Penas Tani dari seluruh Indonesia.

Selanjutnya dilakukan Panen Sorgum yang juga merupakan varietas unggul Balitbangtan yang dihasilkan oleh  Balitesereal dan BB Biogen, selain Sorgum juga dilakukan panen bersama Rosela dari Balitro dan Tomat unggul dari Balitsa. Terakhir rombongan mengunjungi KRPL yang di tampilkan oleh Dinas Tanaman Pangan Sumbar.

Pada kesempatan ini, kepala BPTP Sumbar menyatakan seyogyanya Penas Sumbar sudah di gelar pada hari ini dan beberapa hari kedepan, namun karena kondisi yang tidak memungkinkan kita terus melanjutkan kegiatan Gelar Teknologi ini sesuai kemampuan, sehingga beberapa Tanaman ada yang sudah bisa kita Panen bersama pada hari ini, ujarnya. Kita berharap Inovasi Teknologi yang kita tampilkan di Gelar Teknologi ini bisa tetap di nikmati oleh masyarakat dan petani seluruh Indonesia melalui Virtual, kita akan menggelar Webinar Penas Tani dalam waktu dekat, pungkasnya.

Senada dengan itu, Kepala Balitbu Tropika juga mengatakan, walaupun Penas tani tidak jadi dilaksanakan secara nasional karena kondisi Covid19, tetapi kita tetap melaksanakan secara lokal, dan kita berharap event nasional ini tetap bisa kita laksanakan bersama meskipun petani petani seluruh Indonesia tidak berkesempatan hadir pada event ini, Ia juga berharap Gubernur Sumbar tetap mengunjungi lokasi Penas yang sudah kita siapkan di beberapa tempat,baik di BPTP Sumbar, Balitbu, Sawah Solok dan lokasi lain nya. (*)

Photo Istimewa

MPA, PADANG - Pandemi Covid-19  tidak menghalangi karyawan/ti Labor Diseminasi (Labdis) Padang BPTP Sumatera Barat untuk tetap melaksanakan perawatan terhadap tanaman yang ada di lahan  TAGRINOV. Apalagi saat ini di Labdis Padang banyak terdapat bibit tanaman sayuran dataran rendah, berbagai jenis tanaman kelapa dipersiapkan untuk mendukung  PENASTANI yang seharusnya dilaksanakan di Sumatera Barat, (22/6/2020). 

Dengan tetap memperhatikan protap selama Pandemi Covid-19 karyawan/ti melaksanakan penanaman bibit-bibit sayur seperti Bunga Kol, Kol dataran rendah, Cabai, Seledri, Daun Bawang, Tanaman Terung, Kangkung dan bayam. Selain tanaman sayuran di Labdis Padang juga disiapkan berapa jenis tanaman kelapa seperti Pandan Wangi dan Nipah. Meski PENAS TANI ditunda lantaran PANDEMI COVID-19 memasuki tahap New Normal Life pemeliharaan tetap dilaksanakan.

Berhadapan langsung dengan icon “Masjid Raya Sumatera Barat” dan terletak di Jalan Utama Kota Padang dengan dukungan bersama, semoga konsep LABOR DISEMINASI PADANG sebagai Show Windows (Etelase) inovasi Balitbangtang secara bertahap akan dapat tercapai.  (Rd/NN)


MPA, Sumbar - Kebutuhan akan  tanaman hias pot sebagai dekorasi telah menjadikan krisan pot sebagai salah satu alternatif pilihan. Krisan pot memiliki beragam warna dan bentuk bunga yang menarik untuk dijadikan sebagai hiasan. Selain itu, kontinuitas produksi juga dapat dilakukan tanpa mengenal musim serta harga yang relatif terjangkau hingga menjadikan kelebihan dari komoditas ini. 

BPTP Sumatera Barat bersama dengan Balai Penelitian Tanaman Hias telah menanam varietas-varietas krisan pot hasil pemuliaan para pemulia tanaman hias Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi). Saat ini bunga-bunga cantik dengan warna  yang menarik sudah mulai bermekaran menghiasi rumah kaca BPTP Sumbar. 

Mari kita berkenalan dengan varietas-varietas krisan pot yang berbunga indah ini. Armita Agrihorti Dengan warna bunga pita oranye kekuningan, penampilan krisan pot ini terlihat segar dan menarik. Bentuk bunganya ganda dengan tipe bunga spray.

Avanthe Agrihorti, Si cantik ini memiliki bunga pita berwarna ungu yang unik, tipe bunga spray, dengan bentuk bunga ganda. Piringan bunga baru akan terlihat saat bunga telah bermekaran penuh. 

Naura Agrihorti, Bentuk bunganya dekoratif, dimana lapisan bunga pita sangat banyak, ditambah dengan warna bunga merah tua menjadi keunggulan varietas ini. 

Khanza Agrihorti,  Varietas ini memiliki bentuk bunga ganda dengan warna bunga pita merah dan warna bunga tabung kuning. Selain itu, dengan jumlah helaian bunga pita yang banyak, penampilan bunga ini terlihat kompak dan menarik. 

Zwena Agrihorti, Penampilan bunga dan tanaman varietas krisan pot ini tergolong kecil.  Namun hal ini tidak mengurangi keindahannya. Dengan warna bunga ungu cerah dan piringan bunga kuning cerah, menjadikan varietas ini banyak disukai konsumen tanaman hias. (WindaR)


MPA, SUKARAMI -  Meski berada pada ruang yang terpisah dan terentang jarak dari lokasi masing-masing, Peserta Bimtek online tetap semangat, bersatu dan kompak. Bimtek dengan Tema "Pengendalian Hama dan Penyakit Utama Tanaman Padi dan Cabai" diikuti oleh 395 peserta diantaranya beberapa Kepala UPT lingkup Kementan, Kadis Pertanian, dan hampir seluruh Penyuluh Pertanian Sumatera Barat, POPT, Peneliti Penyuluh LO BPTP Sumbar, mahasiswa dan swasta, tak hanya dari Sumatera Barat tetapi juga dari berbagai Provinsi lain yang berminat mengikuti Bimtek ini, Rabu (10/6).

Dalam sambutannya kepala BPTP Sumbar Dr. Jekvy Hendra, M.Si menyatakan Bimtek ini di gelar guna mendukung peran penyuluh dan pendamping petani di lapangan dalam mensukseskan program Kostratani di Sumatera Barat, ia berpesan agar penyuluh Sumatera Barat bisa terus meningkatkan kapasitas diri. "Kami akan terus mendukung pendampingan petani, untuk itu kami menggelar Bimtek yang diutamakan untuk pelaksana Kostratani Sumbar, semoga Bimtek online ini bermanfaat bagi para peserta sekalian" pungkasnya.

Kepala Balai Penelitian Sayuran (Balitsa) yang turut hadir dalam Bimtek Online memberi Apresiasi terhadap BPTP Sumbar yang telah menyelenggarakan Bimtek dan melibatkan peneliti Balitsa sehingga bisa berinternet dengan penyuluh Sumatera Barat dan seluruh peserta Bimtek yang hadir.

Senada dengan itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan perkebunan Sumbar yang di wakili oleh Suardi, SP menyampaikan bahwa materi Bimtek ini sangat cocok dengan kondisi lapangan, dimana masih banyak serangan  OPT sehingga sangat penting peningkatan pengetahuan mengenai Pengendalian HPT.

Narasumber Bimtek online dihadirkan peneliti Balitbangtan yang Ahli pada bidangnya masing-masing. Dr. Agus Anggara Wahyana, S.Si, M.Si Peneliti Puslitbangtan yang membahas mengenai Pengendalian Hama Tikus, Dr. Rahmini, S.Si, M.Si Peneliti Puslitbangtan membahas mengenai Pengendalian Hama Wereng dan Dr. Bagus Kukuh Udiarto, MP Peneliti Balitsa yang membahas mengenai Hama Dan Penyakit Tanaman Cabe, dimoderatori oleh Peneliti BPTP Sumbar Ir. Ismon, L. M.Si. Puluhan pertanyaan yang diajukan peserta baik secara langsung maupun melalui chat, di jawab dengan baik dan interaktif oleh Narasumber.

Bimtek Online yang berlangsung dari pukul 9.00 hingga 12.30 itu diikuti dengan Antusias oleh peserta, beberapa orang peserta melalui Chat group menyatakan bahwa sangat tertarik dengan materi yang disampaikan oleh narasumber dan berharap BPTP Sumbar kembali menggelar Bimtek Online dengan tema lain yang menarik dan sesuai kebutuhan peserta.  (W)

Sumber : BPTP

Photo Istimewa

MPA, SUMBAR - Kebun Percobaan BPTP Sumatra Barat di Sitiung Kab. Dharmasraya, saat ini memiliki koleksi plasma nutfah kelapa sawit terlengkap seperti dari Kamerun dan Anggola hasil kerjasama dengan Balit Palma.

Selain plasma nutfah ada juga koleksi varietas kelapa sawit dari beberapa perusahaan pengembang benih kelapa sawit di Indonesia seperti; Bibit Mekarsari, PPKS, BTN, Lonsum, Dami Mas, Tania Selatan, Socfinfo, Sarana Inti Pratama, dan lain-lain. Ini adalah sumber emas tersembunyi yang dimiliki oleh Balitbangtan, (29/5/2020).

Tidak berhenti dari kegiatan pengumpulan koleksi saat ini masih sedang dilakukan penelitian pengembangan tanaman lapangan seperti 33 kombinasi antara aksesi Kamerun dan Angola yang menghasilkan F 1.

Kedepan  juga akan dilaksanakan penanaman kelapa sawit hasil persilangan dan sawit olifera, varietas baru seperti  bibit sawit varietas Dumpi PPKS dan bibit Kelapa Sawit SEU Supreme Mekarsari yang memiliki keunggulan produksi tinggi lambat tambah tinggi.  Selain sawit juga dikembangkan bibit Pinang Betara dengan keunggulan genjah, produksi tinggi, lambat tambah tinggi.

Melihat potensi dan peluang akan didorong untuk mendukung unit pengembangan bisnis dengan Koperasi Karyawan Republik Indonesia (KPRI) BPTP Sumatera Barat untuk pengembangan pembibitan kelapa sawit dan karet sehingga sumber emas yang digunakan dapat bermanfaat bagi masyarakat. (*)

Sumber : BPTP Balitbangtan Sumbar

Photo Istimewa

MPA, SUMBAR - Mendukung kegiatan pembibitan ayam KUB di Sumatera Barat selain di Kebun Percobaa ( KP) Sukarami juga dikembangkan pembibitan yam KUB, sama dengan kegiatan di KP Sitiung bibit yang digunakan berasal dari  Balai Penelitian Peternakan (Balitnak) Ciawi.  Setelah  berjalan beberapa waktu dan dari hasil kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan sebelumnya,  sudah banyak yang  antri untuk mendapatkan DOC.

Jum’at (29/5) Dr.Drs. Jekvy Hendra, Msi  Kepala BPTP Sumbar didampingi  Ka Tu dan KSPP mengunjungi  lokasi pembibitan yang ada di KP Sitiung untuk melihat kondisi  dan kesiapan pengelola dalam menghadapi  proses produksi.  Melihat kondisi ayam yang terlihat sehat Ka.Balai mengapresiasi  Pak Sukatno atas hasil kerjanya dan menantang beliau untuk dapat mengelola  sekitar 500 indukan ke depannya. Saat ini dari  sekitar 200 ayam KUB ada sekitar 150 indukan memasuki masa bertelur dan siap untuk ditetaskan. Untuk itu Ka.Balai meminta  kepada tim peternakan memprioritaskan dulu DOC yang dihasilkan untuk memenuhi  kebutuhan pembibitan baru sisanya untuk konsumen luar.

Apresiasi lain juga diberikan atas inisiatif pak sukatno  mengembangkan magot sebagai salah satu sumber pakan ternak dan meminta kepada tim peternakan untuk  menganalisa dan mengkaji secara teknis agar dapat dijadikan alternatif  sumber pakan.

Selain ayam KUB pak Jekvy juga melihat   ternak sapi pesisir yang  semenjak 2017 dikembangkan di KP Sitiung , saat ini terdapat  sekitar 78 ekor sapi pesisir. Pada kesempatan itu  beliau mengharapkan kepada tim peternakan bersama sama dengan Kepala kebun  untuk memipikirkan pola memeliharaan yang lebih terintegrasi  dengan memanfaatkan potensi  yang ada di Kebun Percobaan Sitiung . Disamping perlu dilaksanakan pemurnian bibit dengan melaksanakan seleksi ternak serta membeli bibit  perjantan sapi pesisir. (NN)


Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
F