-->

Wujudkan Kampus Merdeka Belajar, Unitas Padang Jalin MOU dengan LS A

Baca Juga


PADANG - Demi mewujudkan Unitas Padang sebagai Kampus Asean Entrepreneural university, maka jalinan kerjasama dengan berbagai pihak baik pemerintah, swasta, lembaga bisnis, lembaga nirlaba dan perguruan tinggi baik nasional maupun internasional merupakan agenda utama yang akan dikerjakan secara berkelanjutan oleh Rektor Unitas Padang, Sefris Yonaldi. 

Bertempat di Haryono room Unitas Padang digelar workshop tentang kewirausahaan sosial dengan pemateri dari kimia farma dan Sahabat Alam dan dihadiri oleh 200 peserta mahasiswa dan dosen. sekaligus MOU antara Unitas Padang dengan Lembaga Sahabat Alam (LSA). Dimana kerjasama ini nantinya akan menyediakan labor praktek wirausaha sosial bagi mahasiawa dan para dosen, Selasa (8/2/2020).

Dengan adanya kegiatan ini akan memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi mahasiswa sebagai wirausahawan. Kegiatan ini nanti akan menyediakan lulusan yang memiliki skill, ketrampilan  yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan kerja, yang terpenting setelah tamat menjadi sarjana S1 mereka akan beroreantasi menjadi jobcreator.

Visi misi Unitas Padang merupakan bentuk respon terhadap kebijakan, Mas Nadiem Makarim Menteri Kemendikbud tentang Kampus merdeka dan merseka belajar.

Hal ini dikatakan Nadiem bahwa kebijakan ini sebagai komitmennya untuk mencetak pemimpin masa depan, serta bentuk implementasi visi-misi Presiden Joko Widodo, yaitu menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul. 

Artinya apa yang kita pelajari apapun yang kita lakukan itu sering kali hanya starting poin kita. Lalu kenapa kita tidak mengebiri kemerdekaan mahasiswa kita untuk melakukan berbagai macam hal di luar prodi di luar kelas, di luar kampus. Inilah namanya kemerdekaan mahasiswa," kata Nadiem.

Nadiem mencontohkan kegiatan dua semester di luar kelas seperti magang atau kerja praktik dan juga mengajar di salah satu sekolah di daerah terpencil. Selain juga melakukan riset dengan dosen ataupun membantu mahasiswa S-2 atau S-3 melakukan penelitian.

"Mahasiswa itu bisa bekerja sama dengan dosen untuk menciptakan suatu kurikulum sendiri, suatu projects independent study. Mereka bisa berkontribusi di desa selama satu tahunan atau melakukan projek desa. Tukar belajar antara universitas dan mancanegara. Satu semester abroad, satu tahun abroad, bisa," kata Nadiem. (Pras)
[blogger]

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
F