-->

PRIMAKELOLA IPB BERSAMA BPTP SUMBAR LATIH MANTRI BRI TERKAIT TEKNOLOGI BUDIDAYA DAN BISNIS CABAI MERAH

Baca Juga

BATUSANGKAR - MEDIAPORTALANDA -  Pelatihan teknologi budidaya dan bisnis cabai merah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan Mantri-mantri BRI (Bank Rakyat Indonesia) tentang budidaya dan aspek bisnis komoditas cabai merah yang akhirnya mampu mengambil keputusan terbaik dalam mengembangkan program BRI pada Unit-Unit BRI di kecamatan-kecamatan. 


Hal ini disampaikan oleh Agus Purnomo yang mewakili Pinwil BRI Sumatera Barat pada saat membuka kegiatan Pendidikan Profil Bisnis Briliant Specialist Development Program (BSDP) tahun 2022 di Hotel Pagaruyung Batusangkar, Sumatera Barat (21 Maret 2022). 

Acara pembukaan ini selain dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tanah Datar (Ir. Yulfiardi, M.Si), wakil dari Pincab BRI Batusangkar (Hamdi), juga peneliti BPTP Balitbangtan Sumatera Barat (Ir.Atman Roja, M.Kom) sebagai traineer dan Tim Primakelola IPB (Lutpi Abdul Latip dan Fizar) sebagai pelaksana.


Acara pelatihan ini telah berlangsung selama tiga hari (21-23 Maret 2022) yang diikuti sebanyak 25 orang Mantri BRI (Bank Rakyat Indonesia) yang berasal dari Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Jambi.  Selain Mantri BRI, kegiatan ini juga diikuti oleh 5 orang penyuluh pertanian dari Kecamatan Salimpauang, Kabupaten Tanah Datar sebagai tenaga pendamping.


Menurut Tim Primakelola IPB, Pendidikan Profil Bisnis BSDP ini bertujuan untuk: (1) memahami proses bisnis hulu sampai hilir, (2) memahami critical point dan mampu memitigasi resiko bisnis, (3) mampu mengakselerasi pertumbuhan bisnis nasabah dan bisnis kelompok nasabah, (4) memiliki interpreneurship knowledge sehingga mampu menjadi UMKM Advisor dalam rangka pendampingan UMKM naik kelas, dan (5) mampu membangun ekosistem bisnis komoditas cabai. 


Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan pelatihan dalam bentuk teori dan praktek lapangan. Peserta melakukan kunjungan dan wawancara ke kelompok tani, pengusaha benih, kios tani, dan stakeholder terkait lainnya. Hasil pelatihan dalam bentuk teori dan praktek selanjutnya dipresentasikan oleh kelompok peserta dan sekaligus dilakukan FGD (Focus Group Disscussion). Pada akhirnya, peserta dapat menyimpulkan RTL (Rencana Tindak Lanjut) dalam membangun dan mengembangkan ekosistem bisnis komoditas cabai merah.


Materi yang disampaikan pada kegiatan ini adalah tentang inovasi teknologi budidaya cabai merah yang beberapa tahun belakangan dikembangkan oleh Balitbangtan (Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian) Kementan RI di seluruh Indonesia. Untuk Provinsi Sumatera Barat, dikembangkan melalui BPTP Balitbangtan Sumatera Barat. Inovasi teknologi budidaya tersebut dikenal dengan nama PROLIGA (PROduksi LIpat GAnda) Cabai Merah. Selain itu juga jelaskan tentang aspek bisnis komoditas cabai merah dari hulu sampai hilir. 


Menurut Atman Roja, produktivitas cabai merah Sumatera Barat  sudah lebih tinggi (mencapai 10,55 t/ha) dibanding produktivitas nasional yang hanya 8,74 t/ha. Produktivitas ini masih dapat ditingkatkan bila petani cabai merah mulai menerapkan teknologi PROLIGA Cabai Merah yang dapat meningkatkan produktivitas sampai lebih dari 20 t/ha. Untuk mencapai produktivitas >20 t/ha, ada beberapa komponen teknologi yang harus diterapkan, diantaranya: (1) menggunakan sistem persemaian sehat; (2) menggunakan varietas unggul yang adaptif; (3) meningkatkan populasi tanaman sampai 30.000 tanaman/ha; (4) melaksanakan pengelolaan hara, tanah, dan air; dan (5) pengendalian hama dan penyakit. Dari aspek bisnis, juga dijelaskan tentang permasalahan dan solusi terbaik dalam menjalankan usahatani cabai merah, mencakup berbagai aspek, terutama aspek dari supplier, input, process, output, dan consumer (SIPOC).


Kegiatan ini mendapat apresiasi yang sangat baik dari seluruh peserta,  terbukti dengan antusiasnya mereka dalam berdiskusi dan melaksanakan praktek di lapangan serta dalam menyampaikan hasil kunjungan di lapangan pada saat presentasi. (ATR)

[blogger]

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
F