-->

Bimtek Layanan KUA Tahun 2020 Langkah Awal Sukseskan Renstra

Baca Juga



MPA, PADANG - Bidang Urais Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat menggelar kegiatan Bimbingan Teknis Peningkatan Layanan KUA tahun 2020. Kegiatan yang menghadirkan 40 orang peserta yang berasal dari operator KUA dan Bimas Islam se-Sumatera Barat ini, dilaksanakan selama 3 hari, 3 hari sd 5 Agustus 2020, bertempat di Hotel Rangkayo Basa, Kota Padang.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat, H. Hendri hadir langsung membuka kegiatan. Dalam krisisnya, H Hendri menyampaikan apresiasi atas kehadiran yang memenuhi undangan di masa pandemi Covid-19. Untuk itu H. Hendri berharap seluruh peserta memenuhi SOP Protokol Kesehatan dan menjaga kesehatan selama mengikuti kegiatan ini.

H. Hendri memaparkan bahwa peran Kemenag adalah memberikan pembinaan dengan materi dan mensosialisasikannya dengan menggunakan pendekatan persuasif dan inklusif. Dampaknya telah meningkatkan peningkatan pemahaman pada majelis keagamaan dap kelompok sasaran. Mulai tahun 2019, Kemenag telah merintis program-program pengarusutamaan moderasi beragama yang. mencerahkan dalam mengembangkan cara pandang, sikap, dan praktik jalan tengah (wasathiyah), membangun perdamaian, menghargai kemajemukan, menghormati martabat kemanusiaan laki-laki dan perempuan, menjunjung tinggi keadaban, dan memajukan kehidupan umat manusia yang diwujudkan dalam sikap hidup amanah, adil, ihsan, toleran, kasih sayang terhadap umat manusia tanpa nasional, serta menghormati kemajemukan. Peningkatkan kualitas kehidupan beragama merupakan agenda penting dan strategis dalam pembangunan nasional. Peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama pada pemeluk agama yang diukur melalui Indeks Kesalehan Sosial (IKS). Kebijakan tentang kesalehan sosial menjadi penting untuk melihat dinamika ruang publik yang berkaitan dengan kepedulian sosial, relasi antarmanusia, melestarikan lingkungan, etika dan moralitas, serta bertentangan dengan negara dan pemerintah. Hasil pengukuran IKS ini merupakan dampak dari pembinaan yang dilakukan Kemenag melalui Bimbingan Masyarakat Agama bagi semua agama yang dimanifestasikan dalam bentuk sikap sosial keagamaannya, dengan tidak mengesampingkan kemungkinan adanya faktor eksternal dan variabel lain yang memengaruhinya Peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama pada pemeluk agama yang diukur melalui Indeks Kesalehan Sosial (IKS). Kebijakan tentang kesalehan sosial menjadi penting untuk melihat dinamika ruang publik yang berkaitan dengan kepedulian sosial, relasi antarmanusia, melestarikan lingkungan, etika dan moralitas, serta bertentangan dengan negara dan pemerintah. Hasil pengukuran IKS ini merupakan dampak dari pembinaan yang dilakukan Kemenag melalui Bimbingan Masyarakat Agama bagi semua agama yang dimanifestasikan dalam bentuk sikap sosial keagamaannya, dengan tidak mengesampingkan kemungkinan adanya faktor eksternal dan variabel lain yang memengaruhinya Peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama pada pemeluk agama yang diukur melalui Indeks Kesalehan Sosial (IKS). Kebijakan tentang kesalehan sosial menjadi penting untuk melihat dinamika ruang publik yang berkaitan dengan kepedulian sosial, relasi antarmanusia, melestarikan lingkungan, etika dan moralitas, serta bertentangan dengan negara dan pemerintah. Hasil pengukuran IKS ini merupakan dampak dari pembinaan yang dilakukan Kemenag melalui Bimbingan Masyarakat Agama bagi semua agama yang dimanifestasikan dalam bentuk sikap sosial keagamaannya, dengan tidak mengesampingkan kemungkinan adanya faktor eksternal dan variabel lain yang memengaruhinya Kebijakan tentang kesalehan sosial menjadi penting untuk melihat dinamika ruang publik yang berkaitan dengan kepedulian sosial, relasi antarmanusia, melestarikan lingkungan, etika dan moralitas, serta bertentangan dengan negara dan pemerintah. Hasil pengukuran IKS ini merupakan dampak dari pembinaan yang dilakukan Kemenag melalui Bimbingan Masyarakat Agama bagi semua agama yang dimanifestasikan dalam bentuk sikap sosial keagamaannya, dengan tidak mengesampingkan kemungkinan adanya faktor eksternal dan variabel lain yang memengaruhinya Kebijakan tentang kesalehan sosial menjadi penting untuk melihat dinamika ruang publik yang berkaitan dengan kepedulian sosial, hubungan antarmanusia, melestarikan lingkungan, etika dan moralitas, serta bertentangan dengan negara dan pemerintah. Hasil pengukuran IKS ini merupakan dampak dari pembinaan yang dilakukan Kemenag melalui Bimbingan Masyarakat Agama bagi semua agama yang dimanifestasikan dalam bentuk sikap sosial keagamaannya, dengan tidak mengesampingkan kemungkinan adanya faktor eksternal dan variabel lain yang memengaruhinya

Lebih lanjut H. Hendri mengungkapkan bahwa Kementerian Agama RI telah menyusun rencana Starategis Tahun 2020-2024 yang tertuang dalam Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 tentang Strategi Rencncana Kementerian Agama Tahun 2020-2024. Adapun Visi Kementerian Agama tahun 2020-2024 adalah " Kementerian Agama yang profesional dan andal dalam membangun masyarakat yang saleh, moderat, cerdas dan unggul untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berdasarkan gotong royong ". Disana terdapat 6 (enam) kata kunci didalam Visi Kementerian Agama, yaitu: Profesional, Andal, Saleh, Moderat, Cerdas, dan Unggul . Dalam mewujudkan tujuan di atas, Kemenag menetapkan enam tujuan sebagai berikut:

Peningkatan kualitas umat beragama menjalankan ibadah ritual dan sosial;
Penguatan kualitas moderasi beragama dan kerukunan umat beragama;
Peningkatan umat beragama yang menerima layanan keagamaan;
Peningkatan peserta didik yang memperoleh layanan pendidikan umum berciri khas agama, pendidikan agama dan pendidikan berkualitas;
Peningkatan lulusan pendidikan yang produktif dan memiliki daya saing komparatif; dan
Peningkatan budaya pemerintahan yang bersih, melayani dan responsif.
Pembaruan Informasi dan Pendalaman Materi

Setelah kegiatan berjalan selama 3 (tiga) hari, Bimtek Layanan KUA akhirnya ditutup, Rabu (5/8). Kegiatan yang ditutup oleh Kepala Bidang Urais yang diwakili Kasi Bina Lembaga dan Sarana Prasarana Kantor Urusan Agama, serta Sistem Informasi Urusan Agama Islam Yosef Chairul didampingi Kasi Bina Paham Keagamaan dan Kepustakaan Islam H. Yasril. Yosef Chairul menyampaikan permintaan maaf Kepala Bidang Urais H. Edison yang berhalangan hadir karena ada rapat yang tidak bisa diwakilkan. "Selama kegiatan ini berlangsung, peserta diharapkan mampu memperbarui informasi yang didapat dan juga mampu mendalami semua materi yang telah diberikan. Selain itu peserta yang hadir saat ini adalah duta yang akan menjadi penyambung corong kepada operator KUA lainnya untuk dapat berbagi ilmu yang diperoleh. Optimalkan ilmu yang didapat dengan anggota lainnya, sehingga akan tercipta pembahasan materi yang akan meningkatkan daya ingat atas materi yang diberikan. Harapan saya semoga seluruh peserta yang hadir saat ini selalu dalam keadaan sehat dan dapat kembali ke Kab / Kota masing-masing dengan selamat "tutup Yosef Chairul. (Rhama)

Sumber Humas

[blogger]

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.