-->

Articles by "Aceh"

Showing posts with label Aceh. Show all posts

BANDA ACEH - MEDIAPORTALANDA - Pemerintahan bentuk Taliban harus rekonsiliatif guna memastikan masa depan negara tersebut, dan yang terpenting untuk segera dilakukan, adalah upaya secepat mungkin memberikan kesejahteraan bagi masyarakat di negara itu. 


Hal itu merupakan beberapa kesimpulan penting dari diskusi virtual yang digelar oleh Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Aceh, Jumat (20/8/2021). Tiga narasumber, Teguh Santosa, Imam Soemarsono, dan Akbar Noegroho hadir dalam memberikan paparan terkait dengan konstelasi politik di Afghanistan pasca keberhasilan Taliban merebut kekuasaan di negeri yang di huni mayoritas suku Pasthun tersebut.


Teguh Santosa, Dosen Hubungan Internasional UIN Syarif Hidayatullah, menerangkan, saat ini Sudah tidak penting lagi mendiskusikan kenapa Taliban bisa menang, namun hal utama adalah mendorong Taliban untuk membentuk pemerintahan rekonsiliatif dan mengakomodir semua suku yang ada di negara itu.


Pemerintahan yang rekonsiliatif, kata Teguh, guna memastikan stabilitas politik dan pemerintahan yang akan dibentuk Taliban nantinya. Soal struktur negaranya seperti apa, itu bukan masalah. Namun, mengakomodasi kepentingan semua kalangan, terutama kelompok-kelompok besar menjadi tantangan bagi Taliban kedepannya.


Teguh, wartawan yang pernah meliput konflik di Afghanistan pada 2001 Silain itu juga memastikan, Amerika tidak akan mungkin kembali ke Afghanistan, sebab, keluar dari negara itu merupakan janji politik Joe Biden, dan jangan pernah berpikir bahwa negeri Paman Sam akan datang kembali menginvasi Afghanistan.


Pemerintahan yang rekonsiliatif dengan konsep berbagi kekuasaan, merupakan solusi bagi keberlangsungan masa depan politik pemerintahan bentukan taliban nantinya, dan tentu, Taliban punya konsep yang khas tentang bagaimana struktur pemerintahan yang akan mereka bentuk nantinya.


Sementara itu, Akbar Nugroho, mantan pekerja International NGOs, dan pernah bergabung dalam United Nations Assistance Mission in Afghanistan) dari 2011 - 2015, menyebutkan, mungkin akan sulit bagi Taliban membentuk pemerintahan yang solid. Hal tersebut mengingat kelompok tersebut merupakan kelompok bersenjata berbasis civilian atau kelompok sipil. Namun tentu, dukungan semua elemen suku penting diperhatikan guna memastikan keberlangsungan pemerintahan di sana.


Hal utama yang juga harus diperhatikan oleh pemerintahan bentukan Taliban nantinya, adalah soal kebutuhan makanan, suplai barang dan hal-hal yang menyangkut kesejahteraan rakyat. Sebab, katanya, sebelum Taliban berkuasa, hampir 75 persen kebutuhan negara itu di topang oleh bantuan internasional.


Ia juga menyampaikan, keberhasilan Taliban menguasai Afghanistan, dikarenakan sistem pemerintahan bentukan pimpinan Presiden Hamid Kharzai dan Ashraf Gani sangat korup. Karenanya, kelompok itu mendapatkan dukungan mayoritas dari rakyat.


Acara diskusi Virtual JMSI Aceh dengan mengusung tema konstelasi global pasca kemenangan Taliban di Afghanistan, diikuti lebih dari 37 Perseta, dan di pandu oleh Ihsan Yunadi, CEO AnteroAceh.com


Sementara itu, Imam Soemarsono, mantan wartawan Rakyat Merdeka, yang pernah meliput konflik di Afganistan pada 2001 menerangkan, struktur politik dan masyarakat di negara itu sangat berbeda dengan negara lain. Di daerah ini, katanya, peran ulama dan kepala suku sangat kuat, dan bahkan keberadaanya dapat mengorganisasikan pasukan dan logistik.


Kemenangan Taliban hari ini di Afghanistan, merupakan proses politik yang panjang, dan tugas terbesar kelompok itu usai menguasai negara saat ini adalah membangun rekonsiliasi.


Rekonsiliasi sangat penting segera dilakukan, ujarnya, sebab, tugas berat lainnya sudah menyusul, yakni memulihkan ekonomi, sebutnya. Saat ini, kondisi perekonomian negara sudah hancur, sebagai akibat perang yang panjang.


Sebabnya, penting bagi Taliban untuk memulai proses pembentukan pemerintahan yang rekonsliatif, guna memastikan dukungan negara-negara lain untuk ikut serta dalam pemulihan Afghanistan nantinya, demikian kata Imam Soemarsono.*


BANDA ACEH - MEDIAPORTALANDA - Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Aceh, atas dukungan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah (KpW) Aceh, memberikan santunan terhadap dua puluh anak yatim keluarga besar wartawan di provinsi ujung barat Sumatera tersebut.


Kegiatan yang dilangsungkan di salah satu hotel di Banda Aceh itu, dilaksanakan pada 3 Mai 2021, dan dihadiri oleh seluruh pengurus daerah JMSI Aceh, dan Kepala Kantor Perwakilan Wilayah (KpW) BI Aceh, Achris Sarwani.


Ketua JMSI Aceh, Hendro Saky menerangkan, dalam santunan itu, setiap anak mendapatkan bingkisan lebaran dan uang tunai senilai Rp.500 ribu. 


Pihaknya menyampaikan terimakasih kepada Bank Indonesia yang telah mendukung acara santunan tersebut, kata Hendro Saky. Dan tentunya apa yang di berikan pihaknya itu bermanfaat kepada para anak yatim, sehingga mereka bisa merayakan lebaran tahun ini di tengah pandemi masih menjadi ancaman global.


Diterangkan Hendro lebih lanjut, usai berbuka dan sholat magrib, para anak yatim berkesempatan duduk satu meja dan makan bersama dengan Kepala BI Aceh, Ketua DPR Aceh, Kepala OJK Aceh, dan Dirut Bank Aceh Syariah, yang ikut hadir dalam kegiatan santunan itu.


Selain melaksanakan santunan anak yatim, JMSI Aceh di waktu yang sama, melangsungkan diskusi serial mengusung tema, implementasi Qanun Lembaga Keuangan Syariah (LKS) Aceh, Peluang dan Tantangan Perbankan Syariah.


Sekretaris JMSI Aceh, Akhiruddin Mahjuddin menerangkan, kegiatan diskusi serial yang di selenggarakan pihaknya, merupakan agenda dan program kerja tahunan organisasinya.


Dan dalam diskusi serial yang pertama ini, sejumlah narasumber yang hadir adalah, Kepala BI Aceh, Achris Sarwani, Kepala OJK Aceh, Yusri, Dirut Bank Aceh Syariah, Haizir Sulaiman, dan Ketua DPR Aceh, Dahlan Djamaluddin.


Kedepan, JMSI Aceh akan melaksanakan kegiatan serupa, dengan mengusung tema yang aktual dan menjadi perhatian luas di tengah masyarakat, demikian Akhiruddin menjelaskan.**


BANDA ACEH - MEDIAPORTALANDA - Ketua KPK RI Firli Bahuri, mengkonfirmasi bahwa dirinya akan menghadiri pelantikan Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Aceh pada 27 Maret 2021 mendatang.


Ketua JMSI Aceh, Hendro Saky, dalam keterangan tertulisnya, Senin, 15 Maret 2021 mengatakan, kehadiran Ketua KPK RI tersebut, dalam rangka seminar nasional yang digelar pihaknya bersamaan dengan waktu pelantikan organisasi perusahaan media siber tersebut.


Dikatakannya, dalam seminar nasional tersebut, pihaknya mengangkat tema, peran media siber dalam mengawal dana otonomi khusus, mencegah  dan mendorong pemberantasan korupsi kaitannya dengan angka kemiskinan di Aceh.


Pemilihan isu ini tidak terlepas dari peran media siber sebagai salah satu alat kontrol guna mendorong ceck and balance bagi pemerintah. 


Terkait dengan kepastian kehadiran Ketua KPK RI itu, Hendro Saky menegaskan, hingga saat ini, pihaknya telah mendapatkan konfirmasi perihal kehadiran Bapak Firli Bahuri ke Aceh.


"InsyaaAllah beliau akan hadir," terangnya.


Sekretaris JMSI Aceh, Akhiruddin Mahjuddin, menambahkan, selain mengundang Ketua KPK RI, dalam seminar nasional tersebut nantinya, pihaknya juga akan mengundang Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Unoe. Jadi, katanya melanjutkan, akan ada dua sesi pelaksanaan seminar, dengan dua narasumber kunci.


Pelantikan kepengurusan JMSI Aceh sendiri, akan dihadiri langsung Ketua Umum Teguh Santosa, Waketum Rahiman Dani dan Sekjen Mahmud Marhaba.


Saat ini, sebut Akhiruddin, sebanyak 18 media online, telah bergabung kedalam JMSI Aceh. Dan sebagai organisasi perusahaan pers, pihaknya berkomitmen untuk membangun ekosistem pers yang sehat. Untuk itu, sebagai organisasi pihaknya senantiasa mendorong para pemilik media siber, terus melakukan pembenahan manajemen sebagai entitas bisnis.*[-]


BANDA ACEH - MEDIAPORTALANDA - Bank Aceh Syariah (BAS), sangat mendukung keberadaan Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) yang pada 27 Maret 2021 mendatang, akan melaksanakan pelantikan organisasi tersebut di Banda Aceh.


Dukungan tersebut disampaikan langsung Dirut Bank Aceh Syariah, Haizir Sulaiman, dalam pertemuan pengurus JMSI Aceh, dengan jajaran perbankan tersebut, Kamis, 4 Maret 2021. Dalam kesempatan itu, turut didampingi sekretaris perusahaan Sayid Zainal Abidin, dan kabid humas, Riza Syahputra.


Sementara itu, JMSI Aceh, langsung dipimpin ketua Hendro Saky, dan Akhiruddin, selaku sekretaris, dan turut juga dihadiri sejumlah pengurus inti organisasi perusahaan pers tersebut.


Dalam kesempatan pertemuan itu, Ketua JMSI Aceh, memaparkan perihal perjalanan organisasi perusahaan pers tersebut, sejak awal deklarasi hingga proses verifikasi faktual yang saat ini sedang dilakukan oleh Dewan Pers. Dan tak lupa juga disampaikan perihal rencana pelaksanaan pelantikan JMSI yang akan dilangsungkan akhir Maret mendatang, dan akan dihadiri oleh Ketua Umum Teguh Santosa dan Sekretaris Jenderal Mahmud Marhaba.


Selain itu juga, kata Hendro Saky, JMSI Aceh juga akan menggelar seminar nasional, yang menghadirkan Ketua KPK RI, Firli Bahuri, yang nantinya akan berbicara tentang dana otus Aceh, potret kemiskinan dan peran media siber dalam pencegahan korupsi.


Dalam seminar nasional itu juga, sambung Hendro, yang juga merupakan pimpinan umum popularitas.com tersebut, rencananya akan mengundang Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Unoe, yang akan berbicara tentang peranan media siber mendukug kepariwisataan bangkit dari pandemi.


Menanggapi hal tersebut, Dirut Bank Aceh, Haizir Sulaiman, sangat mendukung keberadaan kiprah JMSI di provinsi ujung barat Sumatera ini. Dan Ia mengharapkan, kemitraan antara bank milik pemerintah daerah tersebut, dapat terus ditingkatkan kedepannya.


Menurutnya, peran media siber, sangat penting bagi Bank Aceh Syariah. Sebab, lanjutnya, iklim pemberitaan yang positif akan selaras dengan kepercayaan masyarakat terhadap perbankan syariah terus meningkat.


"Kita mendukung kehadiran JMSI di Aceh, dan siap membantu suksesnya pelaksanaan pelantikan nantinya," kata Haizir.


Bank Aceh Syariah sendiri, paparnya kemudian, selama ini terus tumbuh di tengah pandemi covid-19. Walaupun niilai pertumbunan tidak sebesar dibandingkan dengan kondisi normal.


"Tapi dapat saya pastikan, Bank Aceh Syariah saat ini dalam keadaan paling sehat dan prima," tukasnya.


Dalam kesempatan itu Haizir mengucapkan terimakasih kepada teman-teman media yang selama ini telah mendukung lajunya perkembangan Bank Aceh. 


"Kami menilai kemitraan dengan media harus terus ditingkatkan dan dirawat," pungkas Haizir.*[-]

BANDA ACEH - MEDIAPORTALANDA - Kepolisian Daerah Aceh, Kamis (11/02/2021) menggelar konferensi pers terkait pengungkapan narkotika jenis sabu seberat 353 Kg jaringan internasional dan dipimpin langsung oleh Kapolda Aceh Irjen Pol Drs. Wahyu Widada, M. Phil di Aula Serba Guna Mapolda Aceh.

Konferensi pers tersebut ikut didampingi oleh Wakapolda Aceh Brigjen Pol Drs. Raden Purwadi, S.H, Dirtipid Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Krisno Halomoan Siregar, S. I. K., M. H, Kakanwil Bea Cukai Safuadi, Dirresnarkoba Polda Aceh Kombes Pol. Ade Sapari, S.I.K., S.H beserta Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy, S. H., S. I. K., M. Si.


Kapolda Aceh dalam konferensi pers tersebut mengungkapkan, di satu sisi ini merupakan suatu keberhasilan polri dalam memberantas narkotika, namun di sisi lain Kapolda Aceh sangat prihatin melihat masih ditemukannya narkotika jenis sabu seberat 353 Kg  di Aceh.


"Saya prihatin melihat sabu seberat itu masih ada di Aceh, ini sangat berpotensi untuk menghancurkan generasi emas Aceh," ucap Kapolda.


Kapolda mengharapkan, dalam hal ini awak media agar ikut membantu kepolisian untuk mengedukasi masyarakat agar menjauhi narkotika dan ikut membantu memberantasnya.


"Awak media harus ikut membantu kepolisian dan kita semua harus bersatu untuk memberantas narkotika. Kalau tidak, mereka akan memanfatkan setiap celah untuk mensuplay narkotika ke Aceh," ujarnya.


"Kita harus menyamakan visi untuk membebaskan aceh dari peredaran narkotika. Kita dari kepolisian juga siap menindak tegas dan terukur agar mereka tidak coba-coba memasok narkotika ke Aceh," tegasnya.


"Ini semua kita lakukan untuk menyelamatkan generasi emas Aceh sebanyak 1.760.000 jiwa dari barang haram tersebut," tegasnya lagi.


Di samping itu, Dirtipid Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Krisno Halomoan Siregar, S. I. K., M. H juga menambahkan, sebenarnya informasi yang kami dapat sudah dari pertengahan Desember. Setelah itu langsung membentuk tim dan melibatkan pihak Bea Cukai karena modus mereka menggunakan jalur laut.


Ia menjelaskan, negara penghasil narkoba terbesar saat ini adalah Meksiko, Myanmar, dan Negara Timur Tengah yaitu Afganistan.


"Nantinya kami juga akan bekerja sama dengan kawan luar negeri dan agenci penegak hukum internasional," ucapnya.


Oleh karena itu Krisno mengharapkan, semua pihak harus bekerjasama dan pengungkapan ini merupakan hasil dari kerjasama tersebut.


"Kita harus bekerjasama untuk memberantas narkoba ini, karena kejahatan internasional khusus narkotika saat ini juga dilakukan dengan cara teroganisir, maka kita juga harus terorganisir untuk memberantasnya," pungkas Jenderal bintang satu dari Mabes Polri tersebut. (bhps)


MPA, THAILAN - Branding wisata "The Light of Aceh" semakin bercahaya, baik di dalam, maupun di luar negeri. Dalam rangka terus memperkenalkan dan mempromosikan Aceh sebagai salah satu destinasi wisata yang layak dikunjungi oleh setiap wisatawan, Tim Kesenian Aceh ikut berpartisipasi memeriahkan kegiatan 7th Melayu Day @ Yala, Thailand, salah satu event wisata budaya berbasis melayu Islami, yang diselenggarakan baru-baru ini di Negara Gajah Putih tersebut.

Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Aceh, Teuku Ahmad Dadek, SH, menyatakan bahwa perlu dukungan semua pihak agar Aceh semakin dikenal dan viral secara global sebagai salah satu destinasi wisata halal atau "World's Best Halal Cultural Tourism Destination".

"Keikutsertaan Aceh pada berbagai even wisata nasional dan internasional adalah sebuah keniscayaan dalam rangka semakin memperkuat positioning Aceh sebagai destinasi wisata halal dunia yang kaya dengan ragam keunikan dan pesona alam dan budaya serta keramahan masyarakat Aceh, " sebut Dadek.

Dadek menambahkan bahwa keikutsertaan Pemerintah Aceh pada Melayu Day di Kota Yala, Thailand yang dihadiri oleh beberapa Negara lainnya, seperti Malaysia, Brunai Darussalam dan unsur UKM, termasuk juga Bawadi Coffee, serta beberapa provinsi lainnya dari Indonesia, seperti Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Jambi diharapkan mampu memperkenalkan Aceh melalui penampilan seni tari tradisi budaya dan promosi pesona wisata Aceh.

"Mempromosikan Aceh di Thailand, khususnya pada 7th Melayu Day @ Yala tanggal 7 s.d 9 Februari 2020 di Chang Peuh Park (Lapangan Gajah Putih) dengan membawa tim seni Aceh dianggap penting sebagai salah satu destinasi wisata dengan ragam pesona alam dan budaya, sekaligus memperkuat kerjasama ekonomi, pertukaran budaya (cultural exchange) dan promosi bersama (Joint Promotion) antara dua negara, Indonesia dan Thailand melalui semangat Kerjasama IMT-GT, khususnya Pemerintah Aceh dan Pemerintah Yala, " tambah Dadek, yang juga koordinator tim delegasi Aceh.

Sementara, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Jamaluddin, SE, M.Si menyatakan bahwa Pemerintah Aceh melalui Disbudpar Aceh terus mempromosikan wisata Aceh, salah satunya melalui partisipasi pada ragam kegiatan pameran dalam dan luar negeri dengan membawa tim tari dan pelaku industri pariwisata Aceh, seperti Asoe Nanggroe Tour and Travel.

"Tarian Seudati Aceh khususnya dan beberapa tarian tradisi lainnya dari Sanggar Pomeurah Aceh Utara tampil meriah pada 7th Melayu Day @ Yala dalam rangka mempromosikan khazanah seni budaya Aceh yang Islami kepada pengunjung dan wisatawan, khususnya masyarakat Kota Yala yang umumnya beragama Islam, sekaligus mempromosikan pesona wisata Aceh lainnya dalam bentuk brosur, leaflet, paket wisata, barang-barang UKM dan cenderamata lainnya serta ragam even wisata yang akan digelar sepanjang tahun 2020, “ ungkap Jamal.

Kabid Pemasaran Disbudpar Aceh, Rahmadhani, M.Bus menambahkan bahwa partisipasi Aceh pada 7th Melayu Day @ Yala diharapkan akan berdampak pada meningkatnya kunjungan wisatawan ke Aceh tahun 2020 melalui ragam even wisata, pameran dan publikasi.

“Kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara ke Aceh tahun 2019 mengalami peningkatan (5.55 persen), yaitu mencapai 2.636.916 terdiri dari 2.529.879 orang (wisnus) dan 107.037 orang (wisman). Sementara, kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara ke Aceh tahun 2018 mencapai 2.498.249 terdiri dari 2.391.968 orang (wisnus) dan 106.281 orang (wisman), " sebut Rahmadhani.

Moga penampilan Tari Seudati dan tari tradisi Aceh lainnya akan menjadi kesan tersendiri bagi masyarakat Thailand dan daya tarik untuk datang dan berwisata ke Aceh. (*)

Photo Istimewa

MPA, ACEH — Forum Eksekutif Media (FEM) sebuah organisasi media, yang didirikan di Provinsi Sumatera Barat, beranggotakan para pemilik, Pemred dan wartawan senior dari berbagai media, secara konsisten mensosialisasikan keberadaanya diberbagai Provinsi di Indonesia, di akhir tahun 2019 sekretaris FEM Eri Gusnedi menyempatkan bersilaturrahmi, diskusi dan memperkenalkan FEM pada awak media Provinsi Aceh, Senin (30/12/19).

Eri Gusnedi yang juga Owner ritvone.com memperkenalkan FEM kepada awak media di Provinsi Aceh yang berjulukan Serambi Makkah, bahwa FEM adalah sebuah organisasi yang sudah berbadan hukum dan telah mensosialisasikan keberadaan dan perkembangannya di Indonesia, secara bertahap FEM diperkenalkan disetiap Provinsi di seluruh Indonesia.

“owner atau jajaran pimpinan media sudah banyak bergabung di FEM, mereka yang memiliki pandangan jauh ke depan. Pola berfikirnya selaras dengan berbagai perkembangan di era milenial,” papar Eri.

Menyikapi pesatnya perkembangan teknologi informasi dewasa ini, Eri juga berdiskusi dengan beberapa orang wartawan beda media di Aceh, dan saling berbagi pengalaman dan pengetahuan, hadir Fajri dari media ajnn.com, Wildan Mediaaceh.com Husna dan Masrizal Serambi Indonesia Tribunnews.com.

“akhir-akhir ini media digital sudah menjadi konsumsi setiap orang yang haus berita, jadi jangan heran ketika melihat anak-anak muda yang jari-jarinya asik menari di gadgetnya, kebanyakan mereka berpindah dari media satu kemedia lainnya melihat berita terkini, di samping itu para wartawan berpacu menyuguhkan berbagai berita terupdate dan terpercaya kepada publik melalui postingan mereka di media masing-masing, dan ini ditunggu oleh masyarakat banyak!,” ulas Eri.

Perkembangan media online di Aceh, menurut Masrizal juga banyak yang eksis dan bekerja sesuai kaidah kode etik jurnalistik (KEJ), “ada beberapa organisasi wartawan yang menaungi, diantaranya PWI, AJI, IJTI dan lainnya” tuturnya.

Menurut Wildan diantara media yang eksis di Aceh, Antara, Kompas, RRI, Okezone, Kumparan, Viva, Detik, Waspada, TV One, Metro Tv, Inews, TVRI, Puja TV, Serambi Indonesia, AJNN, Media Aceh, Aceh Trend, Popularitas, Berita Kini, Acehonline, sinarpost, Aceh Kini” ujar Wildan dari Media Aceh.

Ia mengakui bahwa tanpa disadari globalisasi sudah memaksa setiap orang berbaur dengan segala macam bentuk teknologi. Karena dengan adanya teknologi akan mempermudah semua kebutuhan manusia. Keberadaan media online merupakan buah dari kemajuan teknologi tadi, khususnya teknologi informasi.

Kemajuan teknologi informasi dewasa ini telah melahirkan puluhan ribu media online di berbagai belahan penjuru tanah air. Kemajuan tersebut seyogianya juga meningkatkan harkat dan martabat manusia, termasuk jurnalis online yang menyajikan berita secara cepat dan akurat.

Ditekankan lebih lanjut bahwa regulasi media merupakan sesuatu yang penting dalam penyebaran informasi. Karena regulasi mengatur segala sesuatunya yang berhubungan dengan media dan penyebaran informasi.

“semoga dengan perkembangan di era digital ini, awak media berperan aktif mencerdaskan masyarakat dengan berbagai pemberitaan yang akurat, berimbang dan terpercaya yang disuguhkan setiap detik dari media cetak, elektronik apa lagi media online” ulas Eri diakhir pertemuan. (adn)


MPA, LHOKSEUMAWE - Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesi (PPWI), Wilson Lalengke, melantik pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPWI Kota Lhokseumawe di Gedung ACC Universitas Malikussaleh, Sabtu (23/11/209).

Prosesi pelantikan yang dimulai pada jam 10:00 Wib itu, selain dihadiri Ketua Umum PPWI, juga hadir Kapolres Kota Lhokseumawe, AKBP Ari Lasta Irawan yang didampingi Kasat Reskrim AKP Indra Trinugraha Herlambang, S.Ik. Terlihat hadir di acara ini, Dandim 0103 Aceh Utara yang diwakili Kasdim 0103 serta perwakilan dari Polres Aceh Utara.

Wali Kota Lhokseumawe, diwakili oleh Asisten III, Miswar, bersama beberapa pejabat Forkompimda turut menghadiri pelantikan DPC PPWI Lhokseumawe tersebut. Selain itu, di antara para hadirin, terlihat juga para ketua organisasi wartawan, para ketua BEM lintas kampus Aceh Utara dan Lhokseumawe, serta para tokoh agama dan masyarakat.

Peresmian dan pengukuhan pengurus PPWI Lhokseumawe dipimpin langsung oleh Ketua Umum, Wilson Lalengke yang disaksikan langsung oleh kapolres Lhokseumawe dan Assisten III Setda Kota Lhokseumawe, serta seluruh peserta yang hadir.

Dalam sambutannya, Ketua Umum PPWI menyebutkan bahwa hadirnya PPWI di Kota Lhokseumawe bukan untuk ajang persaingan antar oraganisasi wartawan, namun kita ingin bersinergi dengan berbagai organisasi agar dapat memberi warna baru di dunia pewarta tanah air, khususnya di Kota Lhokseumawe. 

"Kita berharap pengurus PPWI yang baru dilantik dapat bekerja sama dengan lintas organisasi yang ada di Kota Lhokseumawe dalam membangun masyarakat dan memperjuangkan kemerdekaan pers seperti yang diamanahkan dalam Undang-Undang nomor 40 tahun 1999," tutur Wilson. 

Wilson selanjutnya mengharapkan agar pengurus PPWI Kota Lhokseumawe mampu menjadi pilar terdepan dalam melawan hoax dan radikalisme. Artinya ,setiap pewarta yang bernaung dalam organisasi PPWI harus mampu menyajikan berita produk jurnalistik, akurat dan berimbang. Setiap informasi yang disampaikan melalui media haruslah merupakan sebuah realitas, faktual, bukan berita bohong atau hoax. 

"Setiap insan pewarta harus mampu memberikan informasi yang sebenarnya dan akurat, harus menjadi pilar untuk mencerdaskan publik, bukan pewarta yang memecah-belah antar masyarakat, suku atau ras," sebut Wilson. 

Wilson juga menambahkan bahwa para pewarta harus menjadi pilar yang mampu mengakomodir setiap informasi dan mengemasnya menjadi satu berita berdasarkan fakta yang dihimpun, agar seluruh berita yang disajikan dapat bermanfaat bagi seluruh elemen masyarakat. 

Sebelum mengakhiri kata sambutannya, Ketua Umun PPWI Wilson Lalengke menitipkan pesan kepada seluruh pengurus dan anggota agar senantiasa mengedepankan etika dalam mencari berbagai informasi, melakukan peliputan, dan ketika mengemas informasi menjadi satu berita, tanpa memihak dan berpihak. "Para pewarta diharap benar-benar menjalankan fungsi kontrol sosial di tengah-tengah Masyarakat," pungkas Alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 itu. 

Seusai prosesi pelantikan, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi publik. Tema yang diangkat dalam diskusi ini adalah Produk Jurnalistik: Tangkal Penyebararan Hoax dan Radikalisme". Narasumber yang dihadirkan panitia adalah Ketua Umum PPWI, Kasat Reskrim Polres Lhokseumawe, dan H. Fachrul Razi, Senator Muda asal Aceh.

Sementara itu, Hasanuddin sekretaris PPWI Kota Lhokseumawe yang juga  Ketua Panitia dalam kegiatan itu, usai kegiatan, menyebutkan bahwa pengurus PPWI Kota Lhokseumawe sudah mulai terbentuk sejak bulan Juni lalu, melalui proses perekrutan panjang, dimana pada rapat awal saat penyusunan pengurus Desriadi Hidayat dipercaya menjadi Ketua, Umar Efendi sebagai Wakil Ketua, sementara dirinya sendiri diberi tugas sebagai sekretaris, serta Zulkifli sebagai bendahara. 

"Alhamdulillah, semua struktur sudah lengkap dan kami sudah di-SK-kan semenjak dua bulan lalu, sebelum kami dikukuhkan," ujar Hasanuddin. 

Hasanuddin berpesan pada seluruh pengurus PPWI, khusunya di DPC Kota Lhokseumawe yang baru dilantik agar setiap pewarta dapat menjunjung tinggi nilai-nilai profisionalisme dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang pewarta. "Setiap berita atau informasi yang disampaikan melalui media haruslah yang dapat bermanfaat bagi semua lapisan. PPWI harus menjadi agen informasi yang terpercaya dengan berita yang akurat dan berimbang," pungkas Hasanuddin. (HSN/Red)


LHOKSEUMAWE - Dewan Pengurus Cabang Persatuan Pewarta Warga Indonesia (DPC PPWI) Lhokseumawe, Provinsi Aceh, siap menggelar acara yang dikemas dalam bentuk Diskusi Publik, dengan tema 'Produk Jurnalistik: Tangkal Penyebararan Hoax dan Radikalisme'. Hal itu diungkapkan Ketua DPC PPWI Lhokseumawe, Desriadi Hidayat, kepada media ini melalui saluran WhatsApp-nya, Rabu, 20 November 2019.

"Persiapan pelaksanaan diskusi publik sudah hampir rampung, undangan sudah disampaikan kepada para peserta dialog dan narasumber sudah konfirmasi," jelas Hidayat.

Acara yang akan dihadiri sekitar 200 undangan dari berbagai elemen mahasiswa, pemuda, pemerintah daerah, dan ormas itu, lanjut Hidayat, dilaksanakan serangkaian dengan deklarasi dan pelantikan DPC PPWI Lhokseumawe. "Acara diskusi ini dirangkaikan dengan kegiatan deklarasi dan pelantikan DPC PPWI Lhokseumawe," imbuh Hidayat.

Adapun narasumber yang bakal dihadirkan dalam dialog publik, yang akan digelar di auditorium Universitas Malahayati (Unimal) Lhokseumawe ini, adalah Senator DPD RI asal Aceh H. Fachrul Razi, MIP; Wakapolda Aceh, Brigjenpol Yanto Tarah; dan Ketua Umum PPWI, Wilson Lalengke, S.Pd, M.Sc, MA. "Sampai saat ini, semua pembicara masih konform akan hadir, semoga tidak ada perubahan hingga hari H nanti," ujar Hidayat.

Ditanya soal waktu pelaksanaan acara, Sekretaris DPC PPWI Lhokseumawe, Hasanuddin, menyampaikan bahwa kegiatan pelantikan yang dirangkaikan dengan diskusi publik akan berlangsung pada Sabtu, 23 November 2019. "InsyaAllah, deklarasi pelantikan DPC PPWI Lhokseumawe yang dilanjutkan dengan Diskusi Publik akan dilaksanakan pada hari Sabtu ini, tanggal 23 November 2019," kata Hasanuddin. (APL/Red)


MPA, BANDA ACEH - Pengurus Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI), Kota Lhokseumawe melakukan audensi dengan Waka Polda Aceh Brigadir Jendral Polisi Drs Supriyanto Tarah, M.M, di ruang kerjanya, di Mapolda Aceh, kawasan Jeulingke, Banda Aceh Kamis (14/11). 

Kehadiran Pengurus PPWI ke Mapolda Aceh turut didampingi Dewan Penasehat PPWI Kota Lhokseumawe, Muslim Syamsuddin ST, MAP, Wakil Ketua DPRK Kabupaten Aceh Selatan, Ridwan dan staf anggota DPR RI, Razikin. Kedatangan rombongan PPWI ke Mapolda disambut langsung oleh Waka Polda Aceh Brigadir Jendral Polisi Drs Supriyanto Tarah, M.M.

Dalam pertemuan itu, Pengurus PPWI Lhokseumawe membahas seputaran  terbentuknya pengurus, sekaligus pelantikan PPWI Lhokseumawe yang akan digelar pada Sabtu, 23 November 2019. Selain pelantikan, pengurus PPWI juga rencananya akan menggelar diskusi publik dengan tema "Produk Jurnalistik: Tangkal Penyebaran Hoax dan Radikalisme". Pengurus PPWI sekaligus meminta kesedian Waka Polda Aceh untuk menjadi pemateri dalam diskusi publik tersebut. 

Waka Polda Aceh Brigjen Pol Drs Supriyanto Tarah, M.M, menyambut baik sikap pengurus PPWI Kota Lhokseumawe, yang telah melakukan audiensi dan bersilaturrahim dengan jajaran Polda Aceh. Mantan Kapolres Bireuen ini berharap semoga kedepan dapat terjalin kerja sama yang lebih baik lagi antara kepolisian dan para wartawan, khusus di wilayah Hukum Polda Aceh. 

"Terkait permintaan untuk menjadi pemateri di diskusi publik, itu tergantung perintah dari pimpinan. Tergantung siapa yang diperintahkan oleh pak Kapolda. Apabila saya diperintahkan. Insya Allah saya siap" demikian ujar Waka Polda. 

Sekretaris PPWI Lhokseumawe, Hasanuddin yang ikut dalam pertemuan mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada jajaran Polda Aceh, yang mana permintaan audensi melalui pendekatan secara personal untuk audensi Waka Polda Aceh di mendapatkan  sambutan baik. 

"Kami pengurus PPWI Kota Lhokseumawe mengapresiasi jajaran Kepolisian Polda Aceh dalam mengayomi berbagai lapisan masyarakat, salah satunya masyarakat pewarta" kata Hasanuddin. 

Hasanuddin berharap dengan mementum pertemuan hari ini menjadi langkah awal terjalinnya silaturrahmi ataupun mitra yang baik antara para pewarta dan jajaran kepolisian Republik Indonesia, khususnya di Aceh. 

"Momen ini menjadi langkah awal yang baik didalam kemitraan antara pewarta dengan jajaran Kepolisian, khususnya di wilayah hukum Polda Aceh" demikian Hasanuddin Sekretaris PPWI Lhokseumawe.


MPA, BANDA ACEH – Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Aceh, Drs. Abdul Syukur, M.Ag menghimbau para guru untuk pro aktif dan kratif memantau siswa agar tidak terlibat kegiatan negatif dan provokatif baik saat berada di sekolah maupun di luar sekolah.

"Kami himbau guru-guru untuk menjaga dan membimbing siswa seperti membimbing anaknya sendiri, jangan sampai siswa lepas dari pengawasan guru,” himbau Abdul Syukur melalui rilis pers yang dikirim ke sejumlah media massa, Sabtu, 6 Oktober 2019.

Himbauan tersebut katanya, sangat perlu ditindaklanjuti mengingat kondisi akhir akhir ini sudah sangat meresahkan. Sebutnya, banyak siswa terlibat narkoba, tawuran hingga terpengaruh ajakan ikut demonstrasi anarkis.

“Kita juga menyesalkan, baru-baru ini siswa dilibatkan dalam demonstrasi. Kami imbau semua pihak agar tidak melibatkan siswa karenasiswa bisa menjadi korban dari hal-hal yang harusnya tidak terjadi," kata dia.

Dia mengatakan, dalam waktu dekat ini, PGRI Aceh akan berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk kepolisian, dinas pendidikan dan pihak terkait. Hal itu dilakukan supaya siswa tidak jadi korban pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

"Kami akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait supaya sama-sama memberikan himbauan kepada anak usia sekolah tidak ikut terlibat aksi demonstrasi dan kegiatan negatif lainnya," kata dia.

Namun begitu, dia bersyukur, siswa di Aceh tidak mudah diprovokasi untuk terlibat kegiatan-kegiatan negatif baik ikutan aksi kerusuhan dan kegiatan yang mengganggu ketertiban.

“Hingga saat ini, siswa di Aceh masih patuh kepada orang tua dan guru, baik guru di sekolah, madrasah maupun di balai pengajian. Untuk itu, mari sama-sama mendorong siswa kita supaya rajin belajar dan aktif dengan kegiatan-kegiatan positif,” ajak mantan Kasubbag TU Kantor Kemenag Kota Banda Aceh ini . (*)



MPA, Aceh - Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian (SMK-PP) Negeri Saree menjadi salah satu peserta Ekspose Kualitas Pelayanan Publik UKPP Berprestasi Bidang Pertanian Tahun 2019 yang diadakan oleh Kementerian Pertanian RI.

Ekspose Penghargaan Abdi Bhakti Tani tahun 2019 ini dilaksanakan di Bogor pada 23 - 25 September 2019 yang dibuka oleh Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian Kementerian Pertanian, Drs. Abdul Halim, M.Si diikuti oleh 46 UKPP Pertanian se-Indonesia yang telah lulus penilaian awal berupa Dokumen dan Penilaian Langsung ke lapangan pada awal Agustus 2019 lalu.

Kegiatan ini merupakan kesempatan yang ke 3 kali secara berurut diikuti oleh SMK-PP Negeri Saree yaitu 2015, 2017 dan 2019 ini. Dimana pada tahun 2015 SMK-PP Negeri Saree memperoleh Penghargaan dalam bentuk Plakat, sedangkan tahun 2017 memperoleh Piala.

Penilaian Kualitas Pelayanan Publik UKPP Berprestasi Bidang Pertanian atau sering disebut Abdi Bhakti Tani, pada tahun 2019 ini lebih difokuskan pada Pengakuan Manfaat UKPP oleh para pihak dan Inovasi Pelayanan dalam mendukung program Upaya Khusus (upsus) Pajale, Siwab, dan Babe yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian RI.

Oleh sebab itu Kepala SMK-PP Negeri Saree, Muhammad Amin, SP.,MP dalam presentasinya didepan 15 orang Tim Penilai menyampaikan sejumlah Pengakuan Manfaat dari berbagai pihak dibuktikan dengan Jumlah lembaga/instansi/masyarakat yang berkunjung terus meningkat dengan kepentingan yang beragam seperti ; Field Trip dan belajar lapangan siswa dari TK hingga SMA serta Mahasiswa, Pelatihan Pertanian, Pertandingan Persahabatan antar SMK, PKB Guru, Seleksi Magang Guru ke Korea. Pengakuan juga terlihat dari Jumlah MoU yang telah dijalin dengan berbagai DU/DI/lembaga, dalam 3 tahun terakhir kita telah membuat 30 buah MoU.

Dalam hal Inovasi Pelayanan, Kepala SMK-PP Negeri Saree menyampaikan bahwa ada banyak Inovasi yang dilakukan fokus pada bidang kewirausahaan bagi siswa diantaranya Smart-Be, Seulawah Agro Technopark, PWMP, SPW, dan Pengembangan Unit Produksi. Menyahuti Revolusi Industri 4.0, pihak sekolah menggunakan Finger Print dan Face Print sebagai alat Absensi Guru/pegawai serta siswa. Kemudian penggunaan CCTV di 50 titik dikelas dan lingkungan sekolah dalam rangka pengawasan sehingga dapat tercipta suasana yang aman dan nyaman.

Bagi provinsi Aceh, Ekspose Abdi Bhakti Tani tahun diikuti oleh 2 UKPP yaitu SMK-PP Negeri Saree dan SMK-PP Negeri Kutacane yang mana keduanya merupakan Unit Kerja dibawah Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh. Oleh itu, Pemerintah Aceh melalui Biro Organisasi Setda Aceh serta Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh mendukung secara penuh kegiatan Abdi Bhakti Tani ini, termasuk ikut langsung mendampingi hingga ke Bogor saat ekspose. Atas dukungan ini, Kepala SMK-PP Negeri Saree mengapresiasi dan berterima kasih. Terima kasih juga kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan ini seperti Tim Panitia Abdi Bhakti Tani Sekolah, Komite, siswa dan seluruh pegawai SMK-PP Negeri Saree. Semoga usaha ini akan memberi hasil terbaik.

Bogor, 25 September 2019
Wakasek Humas dan Kerjasama
SMK-PP Negeri Saree

Khatmi Ilyas, S.Pd

Foto: Bang Iyon (kanan) bersama Pimred LintasAtjeh.Com, Bang Ari

MPA, ACEH TAMIANG - Dewan Pimpinan Cabang Persatuan Pewarta Warga Indonesia (DPC PPWI) Aceh Tamiang mengecam keras terhadap upaya pendzaliman oleh sejumlah oknum terhadap seorang pewarta, yang bernama Zulfadli Idris alias Bang Iyong. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris DPC PPWI Aceh Tamiang, Syahriel Nasir, melalui rilis persnya, Selasa (03/09/2019).

Nasir menegaskan, PPWI Aceh Tamiang sangat tidak dapat menerima aksi dzalim yang dilakukan oleh oknum pengurus Majelis Pendidikan Daerah (MPD) setempat, berinisial ZH, dengan cara mengancam akan membunuh dan memutilasi Bang Iyong. "Aksi pengancaman ZH terhadap Bang Iyong pada 13 Agustus 2019 kemarin, dengan alasan bahwa Bang Iyong sering mengkritik MPD Aceh Tamiang melalui media sosial facebook, sangat tidak benar dan terlalu mengada-ngada," jelas Nasir.

Menurut Nasir, pasca dilantiknya MPD Aceh Tamiang periode 2019-2024, pada 15 Februari 2019 lalu, Bang Iyong tidak pernah melontarkan kritikan kepada lembaga tersebut, baik melalui media sosial facebook, maupun media massa. Nasir menambahkan, saat itu ZH terkesan merekayasa alasan karena diduga sedang panik akibat kritikan Bang Iyong terhadap ulah oknum pengurus MPD Aceh Tamiang lainnya berinisial AML yang memposting komentar bernuansa rasa kebencian dan SARA melalui akun facebook oknum tersebut pada 10 Agustus 2019.

"PPWI Aceh Tamiang akan menelusuri kebohongan dari ZH dan akan menelusuri dugaan keterlibatan ZH terhadap laporan Mantan Plt Kadis Parpora, YN, terhadap Bang Iyong ke Polda Aceh. Karena laporan tersebut terkesan janggal sebab antara YN dan Bang Iyong sudah saling bermaafan pada 23 Juni 2019 lalu," ungkap Nasir.

Untuk diketahui bahwa persoalan Bang Iyon dengan Yetno, S.Pd (YN) berawal ketika Bang Iyon sering melemparkan kritik terhadap Yetno saat yang bersangkutan menjabat sebagai Kadisbudparpora Aceh Tamiang tahun 2015. Rentetan kritikan wartawan LintasAtjeh.com itu dibalas somasi ‘asal-asalan tanpa dasar’ dari Yetno ke Pimpinan Redaksi media LintasAtjeh.com.

_Berita terkait dapat dibaca di sini: Surat Jawaban Somasi untuk Kadisbudparpora Aceh Tamiang (https://www.lintasatjeh.com/2015/11/surat-jawaban-somasi-untuk-kadisbudparpora-aceh-tamiang.html?m=1)_
"Seharusnya kegaduhan ini juga menjadi atensi Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang. Bila tidak, maka PPWI tidak dapat membantu orang nomor satu di Pemkab Aceh Tamiang saat ini melaksanakan janjinya, seratus persen bersih dan amanah dalam menjalankan roda pemerintahannya," pungkas Nasir.

Persoalan itu kemudian berakhir dengan proses saling memaafkan antar kedua belah pihak, Bang Iyon dengan Yetno. Jika kini Yetno melayangkan laporan ke Polda Aceh, maka patut diduga bahwa ada usaha sistimatis dan di luar logika publik tentang perilaku oknum pejabat tersebut. Hal itu akan berdampak pada ketidak-percayaan masyarakat kepada proses maaf-memaafkan antar pihak yang terlibat dalam perselisihan pendapat, pemikiran dan kata-kata di kemudian hari.

“Saya merasa aneh dengan fenomena masyarakat Indonesia saat ini, khususnya di Aceh, negeri yang mendasarkan segala pola pikir dan perilaku kepada Kitab Suci Al-Quran dan Sunnah, yang menjunjung tinggi prinsip silahturahmi, bekerjasama, bermusyawarah, dan saling memaafkan. Apa artinya negeri berlandaskan syariah jika sikap kritis publik direspon reaktif dan cenderung dzalim seperti yang diperlihatkan Yetno itu? Dia sangat tidak layak jadi pejabat yang isi perutnya dibiayai oleh rakyat yaa,” demikian komentar Ketua Umum PPWI, Wilson Lalengke, kepada media ini menanggapi pelaporan Bang Iyon ke polisi, Selasa, 3 September 2019. (SNR/Red)



Keterangan foto: Karlinus, Ketua DPD II Partai Bulan Bintang Subulussalam

MPA,SUBULUSSALAM - Ketua DPD II Partai PBB Kota Subulussalam, Karlinus, menyatakan dukungannya terkait upaya untuk mendorong DPRA agar merevisi Qanun Bendera Bulan Bintang menjadi Bendera Alam Peudang. "Partai Bulan Bintang Subulussalam menyatakan mendukung penuh upaya revisi terhadap Bendera Provinsi Aceh, yang selama ini jadi polemik, kepada Bendera Alam Peudang," ungkap Karlinus kepada media ini, Selasa, 6 Agustus 2019.

Karlinus menegaskan bahwa memang sudah sepantasnya DPRA merevisi Qanun Nomor 3 Tahun 2013 tentang pengesahan Bendera Bulan Bintang. "Semestinya direvisi itu, karena Qanun tersebut sudah dibatalkan oleh Mendagri, sebab dianggap tidak sesuai dengan butir-butir perjanjian damai MoU Helsinki," imbuh putra asli Subulussalam ini.

Karlinus mengatakan, Keputusan Kepmendagri 188.34-4791 Tahun 2016 merupakan Keputusan final. Menurutnya, Pemerintah Pusat jangan memberi celah pada kelompok yang berkeinginan membangkitkan kembali semangat separatis dengan mengajukan Bendera Bulan Bintang sebagai Bendera dan Lambang Aceh.

Karlinus mengatakan, Bendera Alam Peudang yang diusung oleh para akademisi, sejarawan, tokoh adat dan mahasiswa Aceh, sangat pantas untuk mengakhiri polemik Bendera Aceh. "Bendera Alam Peudeng adalah bendera kejayaan Aceh pada jaman Sultan Iskandar Muda yang sudah mempersatukan rakyat Aceh, sehingga sangat layak untuk dijadikan bendera Provinsi Aceh," pungkas Karlinus. (NSR/Red)


Keterangan foto: Ketua PPWI Aceh Tamiang, Salbiah, S.Pd.I sedang memberikan arahan kepada siswa

 MPA,ACEH TAMIANG - Dalam rangka meningkatkan minat siswa serta memberikan pengertian tentang bagaiman menjadi seorang pewarta yang baik dalam lingkup sekolah merupakan tujuan utama organisasi PPWI, Pengurus PPWI Aceh Tamiang kembali mengadakan kegiatan "Saweu Sikulah" (Kunjungan Sekolah - red). Setelah sebelumnya dilaksanakan di SMAN 4 Kejuruan Muda, kini Giliran SMAN 5 Kejuruan Muda Kampung Selamat, Kecamatan Tenggulun, yang dikunjungi Organisasi Persatuan Pewarta Warga Indonesia Kabupaten Aceh Tamiang, Senin (5/8/2019).

Untuk mencapai target kegiatan yang dianggap penting dalam memanfaatkan teknologi informasi bagi kaum milenial seperti yang dilakukan di sekolah sebelumnya, tim organisasi yang banyak digandrungi para jurnalis ini tak bosan-bosannya membagikan ilmu kepada para siswa. Untuk menjadi seorang pewarta yang baik terkhusus dalam lingkungan sekolah mereka, PPWI Aceh Tamiang senantiasa berbagi kiat dan strategi serta wawasan bagi para siswa.

Bagaimana cara memberikan informasi yang faktual, akurat, dan berimbang, inilah hal-hal pokok yang menjadi pembahasan yang paling diminati para siswa. Juga, mereka tertarik untuk mampu memanfaatkan dengan baik website SMAN 5 Kejuruan Muda yang selama ini vakum dalam mempublikasikan informasi serta inovasi sekolahnya.

Ketua DPC PPWI Salbiah SPd.i didampingi Ketua Bidang Diklat dan Organisasi DPC PPWI Aceh Tamiang yang juga seorang Dosen di salah satu Universitas Negeri di Langsa, Dr. T. M. Sahudra, M.Pd, M.Si. mengatakan bahwa dirinya akan terus menjalankan kegiatan ini ke beberapa sekolah yang dituju. “Saya akan terus bekerja, menjalankan program ini ke sekolah-sekolah kita demi tercapainya apa yang organisasi inginkan, yaitu memperkenalkan serta mengajak para siswa/i untuk mengapai kenginan menjadi pewarta hingga menjadi jurnalis handal," papar Salbiah.

Kita mencoba memperkenalkan PPWI, lanjutnya, kepada siswa/i dan memberi pengertian kepada mereka tentang dunia pewarta sebagai pemberi informasi itu seperti apa. “Kita melihat ada jiwa pewarta di dalam diri mereka, hanya kepercayaan diri membentuk sebuah tulisan menjadi berita itu saja yang masih perlu diasah di dalam diri siswa/i," imbuh wanita yang sehari-hari bertugas sebagai Anggota DPRK Aceh Tamiang ini.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 5 Kejuruan Muda, Irwansyah Putra, S.Pd. sangat mengapresiasi kegiatan "Saweu Sikulah" ini. Dirinya mengaku kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi anak didiknya, karena selain memberi pengertian tentang pentingnya menjadi pewarta, siswa/i juga diajarkan bagaimana memanfaatkan androidnya agar dipergunakan untuk kepentingan belajar, bukan hanya untuk bermain game.

"Kami merasa berterima kasih Kepada PPWI karena telah mengajarkan anak-anak kami tentang ilmu menjadi pewarta, dan kami berharap kunjungan ini tidak putus hanya disini saja, dan kita berharap ada organisasi atau lembaga lainya yang mau bersosialisasi dan berbagi ilmu kepada siswa/i kami yang berada jauh dari perkotaan ini," ungkap sang Kepala Sekolah penuh harap.

Setelah melaksanakan sosialisasinya, seperti biasa Ketua PPWI berbagi cindera mata kepada siswa/i yang berani menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan. (NSR/Red)


Keterangan foto: Salbiah (tengah, berjilbab hitam) berfoto bersama dengan anak-anak peserta festival dan pendampingnya dengan pose 'Salam Literasi

MPA,JAKARTA - Ketua DPC Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Kabupaten Aceh Tamiang, Salbiah, S.Pd, menyempatkan diri menyambangi peserta Festival dan Lomba Literasi Anak Berkebutuhan Khusus Tingkat Nasional asal SLB Negeri Pembina Aceh Tamiang di Jakarta. Salbiah  mengunjungi anak-anak SLB ini di tempat digelarnya kegiatan di Atria Hotel, Jl. Gading Serpong Boulevard No. Kav 2, Pakulonan Barat, Kecamatan Kelapa Dua, Tangerang, Banten 15810 Tangerang, Sabtu (27/07/2019) pagi.

Ketua DPC PPWI Aceh  Tamiang, yang juga merupakan Anggota DPRK Aceh Tamiang dari Partai Gerindra, dan berhasil terpilih kembali di periode kedua pada pemilu lalu, adalah sosok perempuan yang sangat peduli terhadap dunia pendidikan. Kepada media, ia menyampaikan bahwa acara festival yang diikuti anak-anak Aceh Tamiang tersebut akan berlangsung selama 5 hari dimulai sejak tanggal 25 s/d 29 Juli 2019.

"Kedatangan saya kemari adalah untuk memberikan motivasi dan semangat kepada anak-anak peserta festival dan lomba literasi anak berkebutuhan khusus tingkat nasional asal SLB Aceh Tamiang yang telah terpilih dalam mengikuti lomba tersebut," ungkap Salbiah sambil berbagi kemudahan rezeki dengan memberikan sedikit uang saku kepada anak-anak yang mengikuti lomba.

Melalui kunjungan ini, tambah Salbiah, dirinya ingin memberikan dukungan semangat kepada anak-anak yang sedang mengikuti lomba. "Saya berharap agar kepercayaan diri mereka semakin meningkat dan semangat juang juga semakin berkobar karena merekalah aset daerah yang kita miliki," ungkapnya.

Salbiah, S.Pd juga menjelaskan bahwa anak-anak yang berasal dari SLB Negeri Pembina Aceh Tamiang sebanyak 4 orang yang tercatat sebagai peserta lomba. Masing-masing anak didampingi oleh guru pendampingnya, dan akan mengikuti 4 kategori perlombaan, yaitu:  
1. Raju Laini dengan Guru Pendamping Zulfan Tri Ananda Ramadhan akan mengkuti Lomba Cerpen.
2. Khairul Efendi dengan Guru Pendamping Zamruddin akan mengikuti lomba Komik Strip.
3. Nawal Aji Pradana dengan Guru Pendamping Fadlina akan mengikuti lomba baca puisi, dan
4. Imam dengan Guru Pendamping Cut Muliyani akan mengikuti Lomba Mendongeng. 

"DPC  PPWI Aceh Tamiang sangat mengapresiasi kegiatan yang telah digagas oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus ini. Kita melihat dengan dilaksanakan kegiatan ini dapat lebih meningkatkan mutu pendidikan khusus dan layanan khusus (PKLK) dan dapat lebih meningkatkan Sumber Daya Manusia. Selain itu, kegiatan ini menurutnya dapat menumbuhkan dan memupuk jiwa seni, sastra, semangat, disiplin, dan rasa percaya diri bagi siswa didik pendidikan khusus dan layanan khusus," imbuh Salbiah.

Di tempat terpisah, Kepala SLB Negeri Pembina Aceh Tamiang, Muttaqin, S.Pd, M.Pd, saat dikonfirmasi, dirinya membenarkan bahwa anak-anak didiknya sekarang sedang berada di Jakarta dan sedang mengikuti lomba literasi. Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan dorongan kepada peserta didik sehingga dapat mengembangkan potensi, bakat dan kreativitasnya di bidang literasi. Juga, dapat menumbuhkan sikap kritis, terbuka dan rasa ingin tahu peserta didik dalam berbagai hal melalui festival literasi.

"Semoga saja anak-anak kita bisa keluar sebagai pemenang, kita sangat bangga karena merekalah kedepan yang akan mengharumkan nama Daerah," tutup Salbiah. (NSR/Red)



MPA,ACEH TAMIANG - Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Kabupaten Aceh Tamiang menggelar acara coffee morning bersama insan pers yang bertugas di kabupaten bergelar Bumi Muda Sedia.

Acara coffee morning bersama tersebut berlangsung di salah satu warung kopi di kawasan Karang Baru, Rabu (24/07/2019) pagi.

Ketua DPC PPWI Kabupaten Aceh Tamiang, Salbiah, S.Pd, dalam sambutannya, menyampaikan ucapan terima kasih kepada rekan-rekan wartawan yang telah hadir pada acara coffee morning yang mereka gelar.

"Acara yang kita adakan ini bertujuan untuk mempererat tali silahturahmi antar para insan pers dengan para pengurus PPWI Aceh Tamiang," terang Salbiah.

Salbiah juga menjelas, PPWI adalah organisasi menampung semua penulis pewarta warga (Citizen Reporter) dari latarbelakang apapun, khususnya yang memiliki hobi menulis, baik untuk konsumsi media massa online dan offline, maupun menulis di blogger dan media lainnya.

Lanjutnya lagi, dalam era saat ini, salah satu perjuangan pewarta warga dan para insan pers adalah mengedukasi masyarakat dengan memberikan informasi yang benar dan lurus sesuai dengan fakta melalui berbagai saluran yang ada.

"Tentunya acara ini nantinya akan menjadi agenda silaturahmi yang bersifat rutin sehingga dapat menumbuhkan kebersamaan diantara kita, dalam upaya pencapaian dari salah satu tujuan berdirinya Negara Republik Indonesia yang tertuang secara jelas dalam pembukaan UUD 1945 pada alenia ke-empat, yakni MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA," tutup Salbiah. (NSR/Red)


MPA,ACEH TIMUR - Amiruddin (45),yang berprofesi Nelayan asal gampong Paya Dua,Kecamatan Peudawa, Kabupaten Aceh Timur, meninggal dunia akibat terkena baling-baling kapal dibagian perutnya.sabtu (27/7/2019)

Amiruddin yang berkerja sebagai anak buah Kapal Motor "Meutuah That" milik Safruddin,asal  Gampong Paya Dua, Kecamatan Peudawa, Kabupaten Aceh Timur. 

Kasatpolair Polres Aceh Timur, Iptu Pidinal Limbong, mengatakan kepada awak media Menurut keterangan saksi,Zunaidi (tekong) (45),dan Dedi Firmansyah(37) (pawang) asal  Gampong Keutapang Mameh, Kecamatan Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur. Serta Jamalludin(32)asal Gampong Paya Dua, Kecamatan Peudawa, Kabupaten Aceh Timur. 

Kronologi kejadian Pada hari Jumat tanggal 26/07/2019 sekitar pukul 09.00 WIB menurut keterangan saksi-saksi bahwa yang pada saat itu,korban(Amiruddin) sedang melakukan kegiatan menarik pukat.

Korban merasakan boat ada kendala di bagian baling-baling, lalu korban turun ke laut/bawah kapal guna mengecek keadaan kapal yang menurut korban ada yang tersangkut di baling-baling kapal dengan posisi mesin boat masih dalam keadaan hidup.

Tak lama selang beberapa waktu saksi-saksi melihat terdapat darah yang begitu banyak sehingga saksi (Jamaluddin) turun ke laut guna membantu korban. Namun naas korban tidak dapat ditolong dikarenakan korban terkena baling baling kapal dengan luka yang cukup parah.

Selanjutnya tekong kapal langsung menghubungi toke boat KM. Meutuah That melalui jaringan radio ke boat lain yang lebih dekat pinggiran pantai di karenakan tidak adanya jaringan hp di tengah laut.

Pada hari Sabtu tanggal 27/07/2019 sekira pukul 06.00 WIB KM Meutuah That tiba di Kuala Idi dengan membawa korban, selanjutnya korban langsung di bawa ke rumah sakit umum Zubir Mahmud, Idi guna dilakukan visum.

Dari hasil visum dokter terdapat luka robek pada bagian perut (isi perut terurai keluar) dan luka robek pada kaki sebelah kiri serta keluarnya darah dari bahagian telinga.

Selanjutnya korban langsung dibawa ke rumah duka di Gampong Paya Dua, Kecamatan Peudawa, Kabupaten Aceh Timur dan di terima pihak keluarga guna disemayamkan,ujar Kasatpolair Polres Aceh Timur, Iptu Pidinal Limbong.(Dedi)



MPA,BANDA ACEH – Kontingen Kota Banda Aceh berhasil berhasil menjadi juara umum Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) tingkat Provinsi Aceh tahun 2019 yang telah berlangsung di Kota Banda Aceh, sejak 23 hingga 27 Juli 2019. Ajang yang diperuntukkan bagi siswa SMA se-Aceh ini diikuti 22 Kabupaten/Kota, terkecuali Kabupaten Simeulue yang gagal mengikuti even bergengsi itu dikarenakan factor cuaca.

Kontingen Kota Banda Aceh menjadi juara umum setelah behasil mengantongi 3 tropi juara satu, 5 tropi juara dua dan 2 tropi juara tiga untuk kategori SMA pada berbagai mata lomba. Adapun para juara satu pada cabang cipta puisi yaitu Dimas Putra Hadi Santosa (SMAN 1 Banda Aceh), cabang gitar solo yaitu Muhammad Djauza Zachri (SMAN 3 Banda Aceh), cabang tari berpasangan yaitu Muhammad Fauza Ruser dan Rauzhul Jinan (SMAN 12 Banda Aceh).

Lalu untuk juara dua masing-masing diraih pada cabang kriya putri yaitu Arsa Cindy Safitri (SMAN 7 Banda Aceh), cabang vocal solo putra yaitu Maurel Cinta Rajasa (SMAN 3 Banda Aceh), cabang vocal solo putri yaitu Putri Nurhalizah (SMAN 11 Banda Aceh), cabang desain poster putri yaitu Ihfazna Ayuni (SMAN 12 Banda Aceh), cabang film pendek yaitu Miftahul Ihsan dan Berryl Chaliq Arrahman (SMA Labschool Unsyiah).

Sedangkan juara tiga masing-masing diraih pada cabang baca puisi yaitu Ade Hayatun Nufus (SMAN 11 Banda Aceh) dan cabang desain poster putra yaitu Muhammad Tsani Kasyfillah (SMA Labshool Unsyiah).

Sekretaris Dinas Pendidikan Aceh, Muslem Yacob, S. Ag, M.Pd, Sabtu (27/07/2019) seusai menutup ajang FLS2N Tingkat Provinsi Aceh 2019 di Hotel Grand Aceh Syariah mengatakan setiap anak memiliki kreasi dan seni sejak usia dini, semakin lama dan beranjak dewasa semakin tumbuh bakat seninya. Sehingga pemerintah dinilai perlu untuk memnfasilitasi penyaluran bakat tersebut melalui ajang FLS2N tersebut.

“Kami yakin karya seni yang baik adalah karya seni yang berasal dari karya orisinil dari peserta bukan ciplakan dari orang lain. Aceh memiliki banyak potensi yang memiliki bakat, tapi banyak yg belum dapat disalurkan karena masih minimnya ajang penyaluran kreatifitas yang dilaksanakan,” terangnya.

Muslem menyampaikan selamat kepada kontingen Kota Banda Aceh yang telah berhasil meraih juara umum pada FLS2N tahun ini. Setelah tahun lalu direbut oleh kontingen Kabupaten Aceh Besar.

“Bagi peraih juara pertama pada masing-masing bidang lomba. Kami berharap kepada para pelatih, official dan peserta, untuk dapat melakukan persiapan menuju ke tingkat nasional. Pembinaan dan latihan rutin agar terus dilakukan secara terukur dan terprogram setiap hari,” pintanya.

Menurutnya, ajang FLS2N Tingkat Nasional 2019 akan dilaksanakan pada Bulan September mendatang di Bandar Lampung. Pihaknya menargetkan untuk membawa pulang juara sebanyak-banyaknya agar Aceh mendapat tempat di tingkat nasional nantinya.

“Pelatih harus mengatur sampai ke pola makan dan menjaga berat badan para peserta agar terlihat ideal pada penampilannya.  Berlatih, jaga kesehatan, jaga pola makan agar bisa tampil maksimal di FLS2N Nasional 2019,” tuturnya.

Intinya, kata Muslem, syarat mutlak untuk dapat bertanding di tingkat nasional yaitu percaya diri dan tidak pantang menyerah. Pihaknya akan memberikan apresiasi khusus bagi siswa yang meraih juara di tingkat Nasional.

Sebelumnya Kepala Pembinaan SMA dan PKLK, Zulkifli, M.Pd mengatakan para juara satu pada masing-masing lomba di tingkat Provinsi, berhak mewakili Aceh pada FLS2N tingkat Nasional pada Bulan September mendatang di Bandar Lampung.

“Hingga berakhirnya kegiatan, kontingen Kabupaten Simulue tetap tidak bisa berhadir, dikarenakan perjalanan laut masih belum memungkinkan dan untuk transportasi udara masih kurangnya anggaran dari panitia,” cetusnya.

Turut hadir pada penutupan ajang FLS2N tingkat Provinsi Aceh 2019 yaitu Kasi Pengembngan Aplikasi TIK Tekkomdik Aceh, Drs Anwar M. Isa, M.Si, Kepsek SMAN Modal Bangsa, Dr Anwar, M.Ed, serta PPTK Disdik Aceh, Syukri Ali, M.Pd.

Adapun ke empat belas siswa SMA yang terpilih mewakili Provinsi Aceh untuk mengikuti ajang FLS2N Tingkat Nasional 2019 di Bandar Lampung adalah :

1. Fathia Ruziqni (SMAN 8 Takengon) pada cabang baca puisi.
2. Dimas Putra Hadi Santosa (SMAN 1 Banda Aceh) pada cabang cipta puisi.
3. Ardiansyah Cirro (SMAN Unggul Subulussalam) pada cabang monolog.
4. Muhammad Rifyalusshidqi (SMAN Modal Bangsa) pada cabang kriya putra.
5. Syarifah Fathimah Azzuhra (SMAN Modal Bangsa) pada cabang kriya putri.
6. M. Fauzan Khaidir (SMAN 1 Langsa) pada cabang vocal solo putra.
7. Kananda Putri Morisca (SMAN Modal Bangsa) pada cabang vocal solo putri.
8. Muhammad Djauza (SMAN 3 Banda Aceh) pada cabang gitar solo.
9. Afif Naufal (SMAN Modal Bangsa) pada cabang desain poster putra.                  
10. Qunun Qifa (SMAN Unggul Ali Hasyimi) pada cabang desain poster putri.
11. Daiyan Adhita Alghifari (SMA Sukma Bangsa Lhokseumawe) pada cabang film pendek.
12. Arief Alfitra (SMA Sukma Bangsa Lhokseumawe) pada cabang film pendek.
13. Muh Fauzan Ruser (SMAN 12 Banda Aceh) pada cabang tari berpasangan.
14. Rauzhul Jinan (SMAN 12 Banda Aceh) pada cabang tari berpasangan.(Li)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
F