-->

Latest Post

SUMBAR - 26 APRIL 2024 - Pilpres, pileg selesai, kini masuk ke tahap pilgub, pilkada di masing-masing provinsi maupun kabupaten kota yang ada di Indonesia, termasuk salah satunya Kabupaten Solok, provinsi Sumatera Barat (Sumbar), yang ditandai dengan bertebaran spanduk, baliho para bacalon Bupati.


Untuk Kabupaten Solok, diantara sekian bacalon hanya Hendra Saputra, SH, M.Si yang telah terang-terangan menyatakan sikap ikut berkompetisi. Majunya Hendra Saputra, yang akrab dipanggil Buya Hend, bukan tanpa alasan. Lebih kurang Lima Puluh Delapan Ribu (+-58rb) masa independennya 2020 silam, kini kembali lagi dan siap mendukung.

“ Insya Allah...

Minimal bisa bisa dijemput +-75% dan ditambah suara PKS. Kita sangat optimis, ujar Hendra Saputra bacalon Bupati Solok 2024 - 2029, simpel pada saat dikonfirmasi awak media lewat WhatsApp.


Beberapa warga setempat saat ditemui awak media juga sangat optimis. “Kami yakin Buya Hend, berada di posisi teratas Pilkada 2024 Kabupaten Solok. Sebab punya masa, ditambah lagi dengan masa PK, kemudian dari motto yang diusungnya juga sudah jelas yakni. “Maju Untuk Perubahan”, inilah yang sangat diharapkan.


Kami menilai, Buya Hend, melangkah maju ke Pilkada 2024 Solok, bukanlah semata-mata karena ambisi pribadi, tetapi sebuah panggilan untuk melayani masyarakat, serta perubahan bagi Kabupaten Solok, ujar beberapa warga tersebut. (Moudy) 

Pemilihan Umum (Pemilu), 2024 telah selesai. Pengumuman anggota dewan yang bakal duduk di DPR RI. DPRD provinsi, kabupaten/kota juga sudah berakhir. Begitu juga Pilpres, KPU telah menetapkan Prabowo - Gibran, menang telak. Menariknya lagi, di Pemilihan Legislatif (Pileg), petahana bertumbangan.


Bicara anggota dewan yang duduk di DPR RI. DPRD provinsi, kabupaten maupun kota, mungkin tengah merasakan lelah sejak menjalani mulai dari proses pencalonan hingga akhir final yang menyatakan kalau dirinya layak untuk menjadi pemenang kontestasi. 


Tapi, ada yang esensial lagi untuk disimak, beredar rumor, anggota dewan yang nyata-nyata bakal duduk di kursi empuk, dan memulai tugasnya dalam fungsi legislasi, anggaran, serta pengawasan. “Mulai menghitung”, berapa biaya yang ludes untuk menjadi pemenang. 


Nah, disini penulis manilai, jika rumor tersebut benar adanya, sosok terpilih itu tak layak untuk dua periode. Sebab, telah berpikir ‘Usai Maju ke Legislatif Mulai Menghitung Angka-angka”. Artinya, maju dan duduk meraih kursi empuk, ilmu pengetahuan yang digunakan hanya mengeruk keuntungan, bukan sebuah pengabdian, baik untuk negara, maupun masyarakat yang telah memilih. 


Bagaimana jika yang tengah menghitung tersebut berada di posisi kalah dalam bersaing. Mungkin, langsung droop, atau bisa-bisa masuk ke RS untuk beristirahat selama beberapa hari atau bahkan bisa berbulan-bulan. Dilema pileg ada-ada saja.


Padang 27 April 2024. Penulis : Andarizal wartawan biasa 

SURABAYA - 25 APRIL 2024 - Penjabat (Pj) Wali Kota, Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si bersama para gubernur, wali kota dan bupati se-Indonesia ikuti upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Otonomi Daerah (Otda) XXVIII-2024 lokasi Balai Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur.


Menteri Dalam Negeri (Mendagri), H. Muhammad Tito Karnavian, bertindak sebagai inspektur upacara yang mengusung tema "Otonomi Daerah Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau dan Lingkungan yang Sehat".

Dikesempatan ini Mendagri Tito menyampaikan bahwa, peringatan Hari Otda menjadi wahana untuk  memperkokoh komitmen, tanggung jawab dan kesadaran jajaran Pemerintah Daerah membangun keberlanjutan dalam pengelolaan sumber daya dan lingkungan hidup. 


Momentum Hari Otda ini, sebutnya,  bisa menjadi sarana mempromosikan model ekonomi yang ramah lingkungan untuk menciptakan model ekonomi yang ramah lingkungan. “Tujuannya, untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang,” ungkapnya.


Lebih lanjut, penerapan otda dapat melahirkan kebijakan desentralisasi kepada Pemerintah Daerah untuk melakukan pengelolaan sumber daya secara lebih efisien dan berkelanjutan. Termasuk melalui transformasi produk unggulan dengan tetap memperhatikan potensi daerah.


Di samping itu,  otda mendorong percepatan perbaikan kualitas pelayanan publik dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam konteks ekonomi hijau, Pemerintah Daerah dihadapkan pada hambatan dan tantangan dalam pembangunan daerah. 


Di antaranya, penanganan stunting, penurunan angka kemiskinan ekstrem, pengendalian inflasi, peningkatan layanan publik yang berkualitas melalui Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).


Sejalan dengan yang disampaikan Mendagri, Pj Wako Sonny mengatakan, Pemko akan terus melakukan terobosan dan inovasi untuk menggali berbagai potensi daerah. Langkah tersebut untuk meningkatkan nilai tambah sekaligus melakukan transformasi menuju pembangunan berkelanjutan. Hrs

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
F