-->

Secara Militer Panglima TNI Pimpin Upacara Pemakaman Djoko Santoso

Baca Juga

Panglima TNI Pimpin Upacara Pemakaman Djoko Santoso Panglima TNI memimpin upacara pemakaman Djoko Santoso. (Dok. Puspen TNI)

JAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memimpin upacara pemakaman mantan Panglima TNI Jenderal TNI Purn Djoko Santoso secara militer.

Upacara pemakaman itu diketahui dilangsungkan di Tempat Pemakaman Umum San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat, Minggu (10/5).

Dalam prosesi pemakaman itu, selaku Panglima TNI, Hadi membacakan apel persada di depan pusara Djoko.

"Semoga jalan Dharma Bhakti yang ditempuhnya dapat menjadi suri tauladan bagi kita semua dan arwahnya mendapat tempat yang semestinya di alam baka," demikian petikan apel persada yang dibacakan oleh Hadi.

Meski digelar secara militer, prosesi pemakaman tetap mengikuti standar protokol militer kesehatan untuk  mengantisipasi dan mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).

Jika biasanya dalam protap upacara pemakaman militer tersebut melibatkan pasukan sebanyak satu kompi atau 120 personel.

Maka, dalam proses pemakaman hari ini hanya melibatkan 40 personel dengan jarak antar pasukan peserta upacara selebar dua meter.

Selama berdinas, Djoko tercatat pernah dianugerahi berbagai penghargaan Bintang Jasa/Tanda Jasa. Antara lain Bintang Dharma, Bintang Yudha Dharma Utama, Bintang Kartika Eka Paksi Utama, Bintang Yudha Dharma Pratama, Bintang Kartika Eka Paksi Pratama, Bintang Yudha Dharma Nararya, Bintang Kartika Eka Paksi Nararya dan Satyalencana Seroja.

Sebagai bentuk penghormatan terakhir dan bela sungkawa, TNI juga mengibarkan bendera setengah tiang selama tujuh hari di seluruh jajaran TNI di seluruh Indonesia.

Djoko Santoso meninggal dunia pada Minggu pagi pukul 06.30 WIB di Rumah Sakit Pusat TNI Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta.

Wakil Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Brigjen TNI dr Budi Sulistya mengatakan almarhum Djoko Santoso meninggal dunia karena stroke.

"Beliau (alm Djoko) dirawat sejak Sabtu (2/5) lalu karena mengalami stroke. Beliau meninggal bukan karena COVID-19, tetapi karena stroke berat yang diderita," kata Budi.  (*)

Sumber : cnnindonesia.com
[blogger]

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
F