-->

Jasman Rizal : Gubernur Sudah Bawa Tanah dan Air Sumbar ke IKN

Baca Juga

SUMBAR - MEDIAPORTALANDA - Instruksi Presiden Joko Widodo kepada kepala daerah yang ada di 34 provinsi Indonesia supaya membawa tanah dan air dari masing-masing daerah untuk ritual adat Ibu Kota Negara IKN Nusantara. 


Ritual adat tersebut digelar dari titik nol IKN Nusantara, di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (14/3/2022).


34 provinsi yang membawa tanah dan air tersebut, salah satunya Sumatra Barat (Sumbar).

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Sumbar, Jasman Rizal mengatakan, terkait hal tersebut Gubernur Mahyeldi Ansharullah ke IKN telah membawanya. 

 

Tanah dan air itu, kata Jasman, sudah diambil sejak Jumat (11/3/2022). “Sudah diambil, itu hari Jumat. Sudah dibawa gubernur,” ujar Jasman pada awak media, Minggu (13/3/2022).


Gubernur, berangkat ke IKN hari Sabtu (12/3/2022) sekaligus membawa tanah dan air tersebut, Gubernur ikut kemah juga, ungkap Jasman.

 

Tanah yang dibawa Gubernur tersebut berasal dari daerah Pasaman Barat. “Untuk tanah, itu tanah dari Pasaman Barat, dekat Ophir. Tanah itu tanah yang paling bagus,” terang Jasman.


Sedangkan Air, Gubernur Sumbar membawa air yang diambil dari Pemandian Air Panas Bukik Gadang, Nagari Koto Gadang Koto Anau, Kecamatan Lembang Jaya, Kabupaten Solok. “Kalau airnya, air dari Solok,” ucapnya.


Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud Md mengatakan, simbol tanah dan air yang akan dibawa oleh para gubernur ke calon Ibu Kota Negara Nusantara melambangkan kebersatuan.


“Dari Bengkulu, dari Papua Barat, dari Papua, dari Kalimantan, dari Sumatra Barat, Aceh, semua berkumpul di sana,” ujar Mahfud melalui keterangan tertulisnya, Minggu (13/3/2022).


Jadi, kata Mahfud, masyarakat harus menjaga tanah air Indonesia, karena terdapat keberagaman di dalamnya.


Mahfud menilai, dua kilogram tanah dan satu liter air yang akan dibawa oleh masing-masing gubernur untuk dimasukkan ke dalam Kendi Nusantara sudah mewakili seluruh suku dan agama di masing-masing provinsi.


“Inilah tanah, air kita. Indonesia, Tanah Air. Maka kita harus jaga tanah air kita. Simbolik apa yang muncul dari itu? Keberagaman,” ucapnya.


Lalu, dikatakan Mahfud, dalam kurun waktu 100 tahun mendatang, hal ini akan menjadi cerita yang sangat menarik. Atau mungkin 30 tahun kedepan akan menjadi cerita bagaimana kita berupacara melalui adat kenegaraan dan keagamaan, digabung di situ, untuk masuk ke ibu kota baru,” katanya. (**)

[blogger]

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
F